GridHEALTH.id - Sudah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa perokok sangat rentan sekali terhadap infeksi virus corona (Covid-19).
Meski demikan, rupanya dalam hasil survei terbaru, banyak dari perokok justru tidak percaya kebiasaan merokok membuat rentan tertular virus corona.
Survei yang dilakukan oleh Komite Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) itu diketahui membuktikan bahwa ada 63,6 % responden perokok yang tidak percaya jika kebiasaan tidak sehatnya itu rentan tertular Covid-19.
"Sebanyak 63,6 % responden perokok tidak percaya perokok lebih rentan tertular Covid-19 dan mayoritas dari mereka tidak percaya merokok akan memperparah gejala Covid-19," katanya peneliti utama survei Komnas PT, Krisna Puji Rahmayanti saat peluncuran hasil survei yang diliput secara daring dari Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Survei ini dilakukan terhadap 612 responden dari berbagai daerah di Indonesia selama 15 Mei 2020 hingga 15 Juni 2020 atau tiga bulan setelah status darurat corona pada akhir Februari 2020.
Baca Juga: Kakek-kakek Idola Mah Bebas, Amitabh Bachchan Baru Sembuh Covid-19 Langsung Syuting dan Show
Berbeda dengan responden perokok aktif, responden yang bukan perokok atau mantan perokok ternyata percaya bahwa merokok dapat menyebabkan seseorang mudah tertular Covid-19.
Sebanyak 84,1 % responden yang bukan perokok atau mantan perokok percaya bahwa perokok lebih rentan tertular Covid-19.
Bahkan, 87,2 % dari mereka percaya bahwa merokok dapat membuat gejala Covid-19 lebih parah apabila tertular.
Baca Juga: Doni Monardo Akui Testing Covid-19 di Indonesia Belum Memenuhi Standar WHO
Karena itu, Komnas PT menyampaikan sejumlah saran kepada pemerintah berkaitan dengan perilaku merokok dan pembelanjaan rokok di masyarakat.
Antara lain melakukan edukasi rumah bebas asap rokok, perluasan kawasan tanpa rokok disertai edukasi tentang bahaya rokok, dan pembatasan akses pembelian rokok.
Komnas PT memberikan saran guna tingkatkan edukasi berhenti merokok, dan sediakan layanan berhenti merokok pada layanan kesehatan tingkat pertama.
Selain itu, meningkatkan ukuran peringatan kesehatan bergambar pada kemasan rokok sesuai dengan peta jalan pengendalian tembakau.
Baca Juga: Gaya Kang Emil Semangati Tenaga Kesehatan di Zona Merah Jabar, dan Sikapi PSBB Ketat DKI Jaarta
Selain itu, pengendalian konsumsi rokok perlu dimasukkan dalam pedoman penanganan Covid-19 oleh seluruh satuan tugas di pusat maupun di daerah serta cukai rokok dinaikkan untuk mendorong kenaikan harga rokok.
Perlu diketahui, rokok sendiri merupakan barang yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
Seperti yang diungkap studi yang dipimpin oleh David Scott dari University of Louisville School of Dentistry.
Baca Juga: China Tegas Tidaak Akan Lakukan Vaksin Covid-19 Masal Pada Rakyatnya, Walau Sudah Memilikinya
Dimana penelitian tersebut menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh seseorang melemah jika memiliki kebiasaan merokok.
Hal ini dikarenakan rokok bisa memicu bakteri jahat di mulut berkembang biak hingga berkoloni.
Dimana lama-kelamaan, bakteri yang berkoloni tersebut bisa menjadi resisten alias bakteri menjadi kebal terhadap obat apapun.
Kondisi ini tentu sangat berbahaya karena bakteri jahat yang berkumpul bisa memancing datangnya berbagai macam virus pemicu penyakit.
"Adapun, jenis bakteri yang diketahui meningkat karena paparan asap rokok adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, Klebsiella pneumonia, dan Pseudomonas aeruginosa," tutur David Scott dikutip dari artikel yang dipublikasikan di louisville.edu.
Terkait rokok yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, David Scott mengatakan, rokok mengandung bahan kimia beracun yang bersifat karsinogen dan berupa karbon monoksida.
Kedua zat tersebut, jika dihirup apalagi sering tentu dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan merusak organ dalam lainnya.
Inilah menjadi alasan mengapa perokok lebih rentan terhadap gangguan pernafasan parah seperti asma, bronkitis dan bahkan pneumonia.(*)
Baca Juga: Sebanyak 30 Persen Warga Ibu Kota Disebut Merasa Kebal Terhadap Virus Corona
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Warta Kota,louisville.edu |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar