Kendati demikian, Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko menjelaskan bahwa rapid test yang dilakukan para calon penumpang pesawat memang tidak akurat.
"Sebenarnya kalau rapid test mau ditiadakan, tak masalah. Bagus kalau juga diganti dengan tes yang lebih akurat yaitu PCR," ujarnya, Sabtu (8/8/2020).
Diketahui, tes swab atau PCR lebih akurat meski durasi menunggu hasil tes lebih lama dari rapid test yaitu sekitar 2 sampai 3 hari.
Namun tes PCR memiliki tingkat keakuratan hingga 90%. (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar