Di samping itu, dalam menyiapkan vaksin Covid-19 agar diterima masyakarat, Presiden Jokowi juga sudah menyampaikan strategi yang harus dilakukan. Strategi itu adalah mengembangkan pendekatan yang bersifat lokal dan berbasis komunitas.
Namun demikian, Organisasi Kesehatan Dunia hingga saat ini tidak menyarankan satu negarapun menerapkan herd immunity karena virus corona adalah virus baru yang mematikan.
Menurut Direktur Eksekutif Program Kedaruratan kesehatan WHO, Dr. Michael Ryan, negara-negara yang berpikir bahwa 'berdamai' dengan virus corona akan secara ajaib menciptakan kekebalan kelompok adalah pemikiran yang keliru.
Dr. Ryan menjelaskan, konsep herd immunity sejatinya digunakan untuk menghitung berapa banyak vaksin yang harus disebar di suatu populasi untuk melindungi orang-orang yang tidak divaksinasi.
"Kita perlu hati-hati saat menggunakan istilah-istilah ini di sekitar infeksi alami pada manusia," kata Dr. Ryan dikutip dari laman WHO (17/05/2020).
"Karena hal ini justru dapat menyebabkan akibat yang sangat brutal, yang tidak menempatkan orang, kehidupan, dan penderitaan di tempat semestinya," tambahnya.
Baca Juga: Berita Kesehatan Diabetes: Mulut Kering Jadi Tanda Awal Muncul Diabetes!
Baca Juga: 12 Jam Nasi Dipanaskan di Rice Cooker Sama Dengan Racun? Ini Kata Ahli
Konsep herd immunity bisa diartikan sebagai upaya untuk menghentikan laju penyebaran virus dengan membiarkan populasi terpapar.
Source | : | Kompas.com,WHO |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar