Cara melakukan teknik stop-squeeze untuk menunda ejakulasi, yakni:
- Mulailah aktivitas seksual dengan stimulasi penis yang normal
- Saat pria sampai pada titik yang diyakini siap mencapai klimaks, hentikan semua dorongan atau gesekan atau pasangan bisa meremas penis untuk menghentikan rasa ingin “keluar”.
- Pertahankan tekanan kuat pada penis sampai sensasi berlalu
- Pada penderita ejakulasi dini, jika dilakukan rutin, lama-kelamaan teknis stop-squeeze memang bisa membuat penis bertahan dengan sendirinya.
Sementara, jika dilakukan terlalu sering oleh pria yang tidak memiliki masalah ejakulasi dini, teknik menunda ejakulasi stop-squeeze bisa menimbulkan ketidaknyamanan di penis.
Menunda ejakulasi terlalu sering juga bisa menyebabkan ketergantungan dan hubungan seks bisa terasa aneh karena ada “jeda”.
2. Teknik stop-start
Seperti metode stop-squeeze, teknik stop-start dapat membantu pria menunda ejakulasi di tengah hubungan seksual.
Cara ini bisa menunda orgasme dan menjaga ketahanan ereksi, sehingga aktivitas seks dapat terus berlanju.
Teknik menunda ejakulasi stop-start juga dikenal sebagai teknik edging (tepi) karena pria biasanya harus merayap ke tepi tempat tidur untuk menghindari semua rangsangan seksual sebelum kembali lagi berhubungan badan setelah sensasi berlalu.
Pria dapat mengulangi siklus ini beberapa kali hingga mereka siap untuk orgasme. Teknik stop-strat bisa bermanfaat untuk memperpanjang durasi seks maupun cegah ejakulasi dini.
Tetapi, teknik ini juga dapat menjadi “latihan” yang membosankan karena memakan waktu, apalagi jika pasangan tidak menginginkannya.
Pastikan untuk mendiskusikan ini sebelum mereka dan pasangan berhubungan seks.
Baca Juga: Tak Perlu Operasi, 3 Cara Ini Ternyata Bisa Hilangkan Double Chin
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar