GridHEALTH.id - Jika masyarakat mendapati anggota keluarganya positif virus corona (Covid-19) jangan dulu khawatir dan cemas.
Pasalnya pemerintah telah menyediakan fasilitas swab test atau tes usap gratis untuk satu keluarga apabila ada anggota keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga: Inilah 5 Tanda Seseorang Sudah Lama Terinfeksi Virus Corona Covid-19
Diketahui tes swab sendiri menurut Mayo Clinic, merupakan proses pengambilan sampel lendir dari saluran pernapasan.
Caranya dengan mengusap tenggorokan melalui mulut dan hidung.
Hal ini dilakukan karena virus corona sama seperti flu, yaitu menyerang saluran pernapasan, sehingga hasil dari sampel tersebut akan diuji kebenarannya di laboratorium.
Kabar gratisnya tes swab ini diketahui diungkapkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.
Baca Juga: Tragis! Menang Pilkada 3 Kali, Wali Kota Ini Justru Meninggal Karena Covid-19
Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Tahu, Indeks Glikemik dan Glycemic Load
Menurut Bintang, hal ini berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo yang mulai khawatir dengan peningkatan Covid-19 dari klaster keluarga.
"Kalau dari keluarga tersebut sesuai ini, nanti akan dapat PCR atau swab test gratis yang ditanggung Satgas daerah tersebut," kata Bintang di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/9/2020).
"Nanti satgas daerah yang akan tindak lanjut melakukan tracing kepada keluarga," sambung dia.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Perut Kembung Saat Haid, Terjadi Karena Perubahan Hormon
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat diimbau segera melapor apabila ada salah satu anggota keluarganya yang positif Covid-19. Menurut dia, masyarakat bisa melapor ke Puskesmas atau Dinas Kesehatan terdekat.
Berdasarkan laporan itu, maka akan dilakukan tes usap kepada seluruh anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah.
Jika hasilnya positif Covid-19, maka akan dilakukan isolasi atau pun perawatan.
Baca Juga: Risiko Mengobati Kanker dengan Obat Herbal, Penanganan Penyakit Malah Bisa Terhambat
Bintang menambahkan saat ini Kementerian PPA tengah menyiapkan protokol kesehatan untuk keluarga.
Protokol ini akan menjadi pedoman untuk mencegah penularan virus corona dalam satu atap rumah tangga.
"Kemudian, protokol kesehatan juga akan mengatur bagaimana ketika ada keluarga yang terpapar," kata Bintang.
Baca Juga: Hari Lansia Internasional; Rekomendasi Bagi Lansia Menjelang Akhir Masa Tanggap Darurat Covid-19
Presiden Jokowi sebelumnya juga sempat menyinggung soal penularan Covid-19 lewat klaster keluarga saat memimpin rapat kabinet paripurna, awal bulan ini.
"Karena yang selalu kita kejar-kejar adalah tempat umum, tempat publik, tapi kita lupa bahwa sekarang kita harus-harus hati-hati di klaster-klaster yang tadi saya sampaikan, klaster keluarga. Karena di rumah kita sudah merasa aman, justru di situlah, yang kita harus hati-hati," kata Presiden Jokowi.(*)
Baca Juga: Bus Bisa Jadi Klaster Baru, Ini Bukti Penyebaran Covid-19 Terjadi di Dalam Bus Ber-AC
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar