GridHEALTH.id - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku dibuat khawatir dengan kasus penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayahnya.
Bagaimana tidak, menurutnya meski hampir sebagian besar warga Kota Bogor sudah taat mengenakan masker namun kasus positif Covid-19 masih terus ditemukan setiap harinya.
Dikutip dari data covid19.kotabogor.go.id, Minggu (18/10/2020), terdapat penambahan 10 kasus positif baru di Kota Hujan tersebut. Sehingga total keseluruhan menjadi 2.331 kasus.
Rinciannya, ada 533 kasus konfirmasi aktif, 1.733 kasus sembuh, 59 kasus meninggal dan 230 kasus probable meninggal.
Dari 40 kecamatan, 32 berada di zona merah, 5 zona oranye dan 3 zona hijau.
Menanggapi hal itu, Bima Arya mengatakan ada beberapa kebiasaan baru yang masih sulit dilakukan oleh sebagian warga Bogor.
Baca Juga: Libur Panjang 28-30 Oktober, Jokowi: 'Jangan Sampai Berdampak pada Kenaikan Kasus Covid-19'
Kebiasaan baru tersebut adalah selalu menjaga jarak alias physical distancing. Serta, hanya sebagian masyarakat yang rajin mencuci tangan.
Hasil itu didapatkan dari survei Pemkot Bogor bekerja sama dengan komunitas LaporCovid-19 terkait persepsi masyarakat terhadap pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Bima Arya dalam Kampanye Nasional dan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (15/10/2020).
Baca Juga: Tanpa Minum Obat, Ini 5 Cara Ampuh Keluarkan Dahak yang Membandel di Tenggorokan
"Hasilnya menarik, ternyata warga Bogor paling susah menjaga jarak. Tapi rajin menggunakan masker. Nah ditengah-tengahnya mencuci tangan," kata Bima.
Bima pun mengatakan, hasil itu juga membuat dirinya khawatir.
Pasalnya, masih ada masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
Baca Juga: IAI 3 Tips Baru Ampuh Hindari Virus Corona Dari Ketua Satgas Covid-19
Menurut Bima, seharusnya masyarakat melaksanakan protokol kesehatan 3M ini tidak setengah-setengah.
Maka dari itu, Bima mengatakan, pihaknya akan terus gencar melakukan pendisiplinan protokol kesehatan dengan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Angka ini menunjukkan betapa pentingnya kita melakukan fungsi edukasi,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (memakai Masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.(*)
Baca Juga: PSBB Dilonggarkan, Epidemiolog Ingatkan Bahaya Superspreader Penyebaran Covid-19
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | tribunnews,covid19.kotabogor.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar