Vaksin yang dikembangkan ini rencananya akan diproduksi sebanyak satu miliar dosis untuk dijual dengan harga tertentu.
Hasil awal dari dua fase uji pertama kandidat ini mengungkapkan, vaksin telah memicu respons imun yang kuat, termasuk peningkatan antibodi dan respons sel-T, dengan efek samping ringan seperti kelelahan dan sakit kepala.
Uji coba sempat dihentikan pada September 2020, karena faktor keamanan vaksin.
Baca Juga: Pasien Suspek Covid-19 Terus Bertambah, Kemneterian Kesehatan: 'Ini Bagus'
Meski begitu, AstraZeneva telah melanjutkan uji coba vaksin Covid-19 eksperimentalnya di Amerika Serikat setelah mendapatkan persetujuan dari regulator.
Diberitakan Reuters, salah satu rumah sakit besar di London, Inggris, akan menerima batch pertama dari vaksin yang dikembangkan Oxford dan AstraZeneca.
Pengiriman vaksin virus corona akan dimulai minggu depan, dan tersedia mulai 2 November 2020.(*)
Baca Juga: 3 Juta Vaksin Berbagai Merek Bakal Tiba di Indonesia, Erick Thohir; 'Itu Bagian Tahap Awal'
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar