GridHEALTH.id - Bak jatuh dari langit, kabar Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dipanggil Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sepertinya ada sedikit kesalahan.
Diketahui, Menkes Terawan Agus Putranto dipanggil Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk menjadi pembicara dalam acara Intra-Action Review (IAR) Covid-19, Jumat (6/11/2020).
Baca Juga: Diundang Jadi Pembicara, WHO Nilai Menkes Terawan Sukses Kendalikan Covid-19 di Indonesia, Benarkah?
IAR merupakan panduan yang dikeluarkan WHO yang dikembangkan untuk memandu negara-negara melakukan tinjauan berkala terhadap respons Covid-19 secara nasional dan subnasional.
Akibat undnagan tersebut, Menkes Terawan digadang-gadang telah sukses menangani Covid-19 di Indonesia., seperti yang diungkapkan Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Muhammad Budi Hidayat, Kamis (5/11/2020) lalu.
Baca Juga: Dua Bulan Lagi Dijanjikan Siap Edar, 14 Relawan Vaksin Covid-19 Sinovac Mundur, Kenapa?
Namun, menurut ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, panggilan dari WHO tersebut hanya untuk membahas penanganan Covid-19 di berbagai negara.
"Jadi undangan itu hanya wadah sharing ilmiah antara WHO dengan negara yang berjuang melawan pandemi, berbagi pengalaman berharganya dalam pengendalian pandemi. Bisa saja negara itu berhasil, gagal, atau masih struggle," kata Dicky, Kamis (5/11/2020).
Dicky yang mengaku terlibat dalam proses revisi regulasi kesehatan internasional (international health regulation/IHR) tahun 2005, menyebut undangan itu hanya wadah bertukar pengalaman atau review atas penanganan negara dalam pandemi ini.
"Biasanya setelah tiga bulan melakukan atau negara mencanangkan darurat bencana nasional, maka dilakukan evaluasi terhadap program pengendaliannya dalam bentuk IHR yang difasilitasi WHO," jelasnya.
"Jadi tidak serta merta negara yang melakukan IAR berarti sudah melakukan pengendalian pandemi covid-19 dengan baik," tambahnya.
Hal senada diungkapkan ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono yang menyatakan bahwa ada kesalahpahaman dari pihak Kementerian Kesehatan dalam membaca undangan tersebut.
Dalam akun Twitter pribadinya, Pandu Riono mengunggah isi surat undangan IAR yang ditujukan untuk Menkes Terawan.
Baca Juga: Hore... Siap Lakukan Vaksinasi Covid-19, Pemerintah Pastikan Aman dan Teruji Klinis
Baca Juga: Sedang Rutin Minum Obat? Jangan Dahulu Makan 3+5 Buah-buahan Ini Ya
"Kami menyampaikan undangan bagi Anda (Terawan) untuk bergabung dalam konferensi pers Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Menteri Kesehatan tiga negara lain, serta berbagi pengalaman Indonesia yang berhasil menyelenggarakan IAR dan Covid-19 nasional. menerapkan pelajaran kritis yang diidentifikasi selama IAR untuk peningkatan respons wabah Covid-19," tulis dari penggalan undangan tersebut.
Pandu menyatakan kemungkinan ada kesalahan dari Kemenkes saat membaca surat undangan tersebut.
"Kemenkes salah baca itu, itu Indonesia sukses melakukan review internal yang dilakukan sejak akhir Juli. Jadi evaluasi, identifikasi kekuatan, kelemahan, dan solusi yang harus dilakukan untuk perbaikan respons," ucap Pandu, Jumat (6/11/2020).
"Kalau suatu negara mau melakukan itu didorong WHO. Kemenkes yang koordinasikan dengan seluruh stakeholders di Indonesia. (Jadi) yang disebut sukses itu sukses melaksanakan review."
Baca Juga: Wajib Steril, Ibu Positif Covid-19 Tak Perlu Membersihkan Payudara sebelum Menyusui
"Itu bahasanya halus banget, bahasa diplomatis, tapi yang membaca enggak ngerti. Mungkin orang Kemenkes yang ngomong enggak ngerti IAR itu apa," ucapnya.
Terkepas dari itu, Pandu menyatkan bahwa Intra-Action-Review itu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di Indonesia, dengan koordinasi oleh Kementerian Kesehatan.
"Semangatnya untuk perbaikan respon yang sudah teridentifikasi dan solusinya. Bukan untuk menilai kinerjanya Pak Menkes, kinerja Satgas Covid-19, bukan ya," tulisnya. (*)
Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Kembali Lebih dari 4 Ribu, Inikah Dampak dari Libur Panjang Pekan Lalu?
#hadapicorona
Source | : | |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar