GridHEALTH.id - Testing virus corona (Covid-19) yang telah dilakukan pemerintah Indonesia belum juga sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kondisi ini pun diakui oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers, Jumat (19/11/2020).
Menurut Wiku kapasitas testing per wilayah memang disesuaikan dengan kepadatan populasinya.
Untuk kapasitas secara nasional, dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 267 juta jiwa, diperlukan testing sebanyak 267.000 orang per minggu.
Sejak awal Juni hingga minggu ketiga Oktober 2020, terlihat adanya tren peningkatan testing yang baik.
Sayangnya kembali melemah pada dua pekan selanjutnya, dan kembali melesat hingga pekan ini.
"Dan kapasitasnya hampir mendekati target standar WHO berada di 86,25% pada November minggu kedua. Dan kondisi ini menjadi evaluasi bersama khususnya bagi pemerintah daerah terkait kapasitas testing," ujar Wiku.
Baca Juga: WHO : Kepercayaan Masyarakat Pada Vaksin Covid-19 Penting Untuk Mengakhiri Pandemi
Baca Juga: Pemilik Anjing Risiko Terinfeksi Covid-19 Meningkat Hingga 78 Persen
Dia menilai, kemampuan testing dilihat dari jumlah laboratorium yang ada, kemampuan laboratorium melakukan testing, dan melaporkanya.
Karena dari data yang diterima Satgas Penanganan Covid-19, terdapat tren menurunnya kapasitas testing pada hari-hari tertentu, khususnya masa liburan.
"Ini harusnya kita hindari, karena kita sudah cukup lama menghadapi pandemi Covid-19. Kami menyayangkan hal ini terjadi mengingat virus ini tidak mengenal hari libur, maka kita tidak lepas tangan dalam kondisi ini," kata Wiku.
Pemerintah meminta agar pemda setempat untuk menambah dan memperbaiki mekanisme operasional laboratorium melalui penambahan jumlah shift laboran, dan pemberian insentif yang sepadan dan tentunya koordinasi dengan pemerintah pusat.
Selain itu perlu pula pemeriksaan terkait kesesuaian reagen dengan alat testing yang digunakan.
Dirinya mengakui, tidak mudah mencapai sistem kesehatan sempurna di negara dengan geografis luas seperti Indonesia.
"Akan tetapi, saya tekankan, bahwa kondisi ideal tersebut bukan tidak mungkin terjadi karena pencapaian saat ini sudah 86 % lebih," ujarnya.
Baca Juga: Mengintip Tempat Pengemasan Makanan Ringan Kiloan alias Curah, Jauh dari Standar Kesehatan Manusia
Diketahui jumlah spesimen terkait Covid-19 yang telah diperiksa hingga Senin (23/11/2020) hari ini mencapai 5.380.620 spesimen dari 3.580.476 orang.
Berdasarkan data pemerintah dari covid19.go.id, dalam 24 jam terakhir, terdapat 40.083 spesimen terkait Covid-19 dari 27.334 orang yang diperiksa.
Baca Juga: Gejala Seseorang Terkena Kanker Paru, Nyeri Ketika Menghirup Udara
Pemeriksaan spesimen dilakukan melalui metode polymerase chain reaction (PCR). Satu orang dapat menjalani tes PCR tersebut lebih dari sekali.
Data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 itu menunjukkan kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 4.442 orang dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Cedera Lahir, Inilah 5 Cara Mengubah Posisi Bayi Sungsang Secara Alami
Dengan demikian, terdapat 502.110 orang yang dinyatakan positif Covid-19 di Indonesia sejak pengumuman kasus perdana pada 2 Maret 2020.
Pemerintah juga mencatat ada 422.386 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh hingga Senin siang pukul 12.00 WIB.
Kendati demikian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga tetap bertambah sehingga totalnya menjadi 16.002 orang.(*)
Baca Juga: Noda Haid Menempel di Celana Dalam dan Kasur? Baking Soda Solusinya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | tribunnews,covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar