GridHEALTH.id - Pemilik golongan darah O memang patut bersyukur lantaran disebut orang yang paling sulit atau kebal terhadap virus corona (Covid-19).
Sebuah studi pendahuluan di China menyebutkan, orang dengan golongan darah tipe O dinilai lebih resisten terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Konon Kebal Corona, Pemilik Golongan Darah O Wajib Hindari 5 Jenis Sayuran Ini!
Sementara, orang dengan golongan darah A, AB, dan B yang dimungkinkan lebih rentan terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 ini.
Kendati demikian, tanpa vitamin D, orang dengan golongan darah O juga bisa terpapar Covid-19.
Baca Juga: Jelang Libur Panjang Akhir Tahun, Awas Tempat Wisata dan Rumah Makan Rawan Penyebaran Covid-19!
Kadar vitamin D yang rendah telah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk Covid-19 yang parah, tetapi kadar vitamin D yang tinggi tidak memperbaiki masalah tersebut.
Dilansir dari Reuters, peningkatan kadar vitamin D pada pasien yang sakit kritis tidak mempersingkat masa tinggal mereka di rumah sakit atau menurunkan kemungkinan mereka dipindahkan ke perawatan intensif, membutuhkan ventilasi mekanis, atau kematian, kata dokter di Brasil.
Mereka secara acak memberi 240 pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 parah, baik vitamin D3 dosis tinggi atau plasebo.
Hanya 6,7% pasien dalam kelompok vitamin D memiliki tingkat gizi yang "kurang", dibandingkan dengan 51,5% pasien dalam kelompok plasebo.
Hal yang sama juga terjadi ketika para peneliti memusatkan perhatian pada 116 pasien dengan kekurangan vitamin D sebelum perawatan.
Para penulis mengatakan mereka adalah uji coba acak pertama dari jenisnya yang menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D tidak efektif untuk meningkatkan lama perawatan di rumah sakit atau hasil klinis lainnya di antara pasien rawat inap dengan Covid-19 parah.
Untuk itu, setiap orang diwajibkan mendapat asupan vitamin D guna terhindar dari Covid-19. (*)
Baca Juga: Pasien Covid-19 Ternyata Banyak Mengalami Kelelahan, yang Wanita Mengalami Depresi
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar