Kemudian, hanya 6,12 persen sekolah yang sudah menyusun 15 protokol atau SOP adaptasi kebiasaan baru secara menyeluruh dan 93,88 persen hanya menyusun tiga protokol atau SOP adaptasi kebiasaan baru.
Berikutnya, kata Retno, hanya 20,40 persen sekolah yang sudah menyosialisasikan protokol atau SOP adaptasi kebiasaan baru ke guru, siswa, dan orangtua, selebihnya yaitu 79,60 persen belum disosialisasikan.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Riza Patria Positif Covid-19, Akankah Balai Kota DKI Jakarta Ditutup Total?
Sementara itu, ada 8,16 persen Dinas Pendidikan yang melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk penyiapan buka sekolah dan 8,16 persen sekolah yang melakukan pemetaan warga sekolah yang memiliki komorbid tidak terkontrol.
Berdasarkan hasil pengawasan kesiapan tersebut, KPAI menyimpulkan hanya 16,32 persen sekolah yang siap melakukan pembelajaran tatap muka, sedangkan 83,68 belum siap.
Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berpendapat bahwa pembukaan sekolah tatap muka berisiko tinggi terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Source | : | Kompas.com,IDAI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar