"Angka kematian yang tinggi dapat terjadi akibat kasus yang tertangani sudah terlambat," ujarnya, Senin (21/12/2020), dikutip dari Kompas.com.
"Kedua, atau memang memiliki penyakit komorbid yang memperkecil peluang kesembuhan," sambungnya.
Sedangkan penyebab ketiga, yaitu ada kemungkinan karena pelayanan kesehatan yang kurang maksimal.
Baca Juga: WHO : 'Varian Virus Corona Baru Tanpa Bukti Keparahan Malah Menimbulkan Kepanikan'
Semnetara, epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menyatakan bahwa kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 membuat rumah sakit menjadi kewalahan dalam menangani pasien.
Akibatnya, pasien yang datang tidak bisa ditangani dengan baik dan akhirnya berujung pada kematian.
"Kira-kira dari orang yang terinfeksi itu lima persen akan masuk rumah sakit, lima atau enam persen, nah dari mereka itu sebagian akan meninggal," ujarnya.
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar