GridHEALTH.id - Ibu adalah sosok yang sangat berjasa pada kehidupan manusia.
Ibu pun sosok yang paling dekat dengan kita.
Sebab sebelum terlahir ke dunia dan bisa mandiri seperti saat ini, di rahim ibulah kita bersemayam hingga sembilan bulan lamanya.
Baca Juga: Ribuan Orang Antre Rapid Test Antigen di Stasiun dan Bandara, Awas Penularan Covid-19
Selama sembilan bulan berada di rahim ibu, saat itu bukan perkara mudah dan nyaman bagi ibu.
Selain berat, tidak jarang ibu selama mengandung kita mengalami penyulit dan masalah kesehatan.
Malah tidak jarang, karena kehamilan pula seorang ibu memiliki masalah penyakit kronis sepanjang hayatnya. Mulai dari hipertensi hingga diabetes.
Saat mengandung kita itu pula, karena rasa cinta dan sayangnya ibu pada anak, selalu memerhatikan semua hal, hingga hal terkecil.
Baca Juga: Jokowi Beri Pesan di Hari Ibu Nasional, Coba Lakukan 5 Hal Ini agar Tetap Kuat dan Semangat
Mulai dari makanan, minuman, melepaskan beban pikiran, cara tidur, aktivitas, dan kebiasaan, diperhatikan dan dilakukan sangat hati-hati dan penuh perhitungan.
Itu semua dilakukan ibu tidak sebentar. Ibu konsisten melakukan itu semua hingga kita lahir ke dunia.
Baca Juga: Ibu Hamil Muda Bisa Kentut dan Sendawa Puluhan Kali Dalam Sehari, Waspada Kelebihan Gula
Setelah lahir hal itu tetap dilanjutkan. Sebab ibu masih harus menyusui dan merawat bayinya yang lemah tanpa daya upaya, supaya tetap bisa hidup, tumbuh, dan sehat.
Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, peran ibu sangat besar bagi keluarga.
Baca Juga: Setelah Anosmia, Muncul Parosmia, Gangguan Penciuman Pasien Sembuh Covid-19
Selain harus mengatur arus keluar uang belanja yang semakin sulit dikendalikan, juga dirinya dituntut mampu dengan baik memberikan makanan bergizi pada keluarga.
Ibi hamil lebih berat lagi, seringkali ketakutan sesak napas yang dialaminya adalah gejala Covid-19.
Padahal berbeda antara sesak napas karena kehamilan dan gejala Covid-19. Lengkapnya mengenai hal ini klik di SINI.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dari Tembakau Diklaim Lebih Cepat dan Efisien, Ini Penjelasannya
Jadi sudah sepantasnya dari sekian banyak pengorbanan seorang ibu untuk anak dan keluarganya, ibu mempunyai hari spesial untuk dirinya. Seperti hari ini, 22 Desember, yang telah ditetapkan sebagai hari ibu.
Penetapan hari ibu ini sendiri, menurut Dosen Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada, Dr. Mutiah Amini, M. Hum yang dikutip Grid.ID (22 Desember 2020) dari kompas.com, bermula dari penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia III pada 22-27 Juli 1938 di Bandung.
Baca Juga: Perkawinan Dini dan Perceraian Ikut Menyumbang Lahirnya Anak Stunting di Indonesia
Hasil dari kongres tersebut memilih tanggal 22 Desember sebagai peringatan Hari Ibu.
Hal ini lantaran bertepatan dengan Kongres Perempuan I pada 22 Desember 1928 silam.
Penetapan Hari Ibu pada 22 Desember sebagai hari nasional tersebut melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959.
Tujuan hari ibu ini ditetepkan, melansir Kompas.com (23 Desember 2019), bertujuan mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu.
Hari Ibu merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.
Hari ibu juga sebagai momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Baca Juga: WHO : 'Varian Virus Corona Baru Tanpa Bukti Keparahan Malah Menimbulkan Kepanikan'
Perempuan Indonesia mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, poitik, sosial dan sebagainya.
Soal pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam pengasuhan anak tidak hanya orang tua namun perlu dukungan oleh semua pihak.
Hari Ibu diharapkan sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
Melalui Hari Ibu diharapkan perempuan Indonesia mampu meningkatkan kualitas hidup, serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak, sekaligus agen perubahan (agent of change).(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar