Dicky menyebut pembukaan kembali sekolah sangat berisiko.
"Di bulan Desember ini kita menghadapi kejadian yang terburuk. Yang jelas, secara teoritis praktis pengalaman berbagai tanda bahwa adanya Pilkada, Pemilu, ataupun keramaian akan memperburuk. Ditambah lagi adanya potensi libur panjang akhir tahun atau awal tahun," ujar Dicky, dalam tayangan di Antara News.
Oleh karena itu, Dicky menyarankan agar pemerintah sebaiknya membuka sekolah pada akhir Februari 2021.
Baca Juga: Prediksi Bill Gates di Penghujung 2020 Mengenai Akhir Pandemi Covid-19
Hal ini disebabkan, angka positivity rate di rata-rata daerah di Indonesia belum ada yang mencapai 5-8 persen, sehingga membuat pandemi Covid-19 belum dapat dikendalikan.
Terlepas dari itu, meski 78,17 persen siswa mengaku ingin merasakan sekolah tatap muka kembali, namun 10 persen lainnya tidak setuju pelaksanaan sekolah tatap muka.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan, mayoritas responden yang setuju memiliki alasan sudah jenuh dengan pembelajaran jarak jauh persentasenya sekitar 56 persen.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar