GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 tidak akan diberikan pada seluruh orang.
Ada golongan tertentu yang nantinya tidak akan mendapatkan vaksin Covid-19, yaitu bayi dan anak-anak.
Baca Juga: Bukan untuk Seluruh Masyarakat, Bayi dan Anak-anak Tak Akan Dapatkan Vaksin Covid-19
Hal ini lantaran anak-anak belum diuji untuk vaksin Covid-19 eksperimental.
Bahkan, CDC mengatakan sejauh ini uji klinis awal hanya mencakup orang dewasa yang tidak hamil, mencatat kelompok yang direkomendasikan dapat berubah di masa depan karena uji klinis berkembang untuk merekrut lebih banyak orang.
Namun terlepas dari alasan tersebut, belum lama ini tersiar kabar adanya alasan lain yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan leukemia pada anak.
Dikutip dari laman covid19.go.id, sebuah narasi beredar mengatkan bahwa kandungan formaldehida dalam vaksin dapat menyebabkan kanker darah (leukemia) pada anak.
"Formaldehida dalam vaksin. Saya adalah pembalsem selama 18 tahun. Kanker yang paling umum diderita oleh pembalsem adalah Leukemia diakibatkan paparan Formaldehida. Anak-anak sekarang disuntik dengan lusinan lebih banyak vaksin daripada yang kita terima dahulu saat anak-anak dan salah satu bahannya adalah Formaldehida (digunakan sebagai pengawet vaksin). Kanker nomor satu pada anak adalah leukemia," tulis dalam narasi tersebut.
Baca Juga: Catat! 14 Penyakit Komorbid Ini Belum Layak Menerima Vaksin Covid-19 Sinovac
Diketahui bahwa formaldehida merupakan senyawa organik yang biasanya digunakan di produk rumah tangga dan dipakai dengan takaran kecil untuk vaksin sebagai pengawet.
Kendati demikian, juru bicara Cancer Council Australia menyatakan bahwa "tidak ada bukti" keterhubungan antara leukemia pada anak-anak dan kandungan formaldehida pada vaksin.
"Beberapa program imunisasi dapat membantu mencegah kanker dan prevalensi infeksi yang bisa menjadi awal mula kanker," ungkapnya.
Dalam situs vaccine.gov yang bekerjasama dengan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat, Amerika Serikat, juga menyatakan hal yang sama.
Kandungan formaldehida pada vaksin, tidak berbahaya, karena takarannya sedikit.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona dari Inggris Kabarnya Masuk Surabaya, Benarkah?
Faktanya, ada lebih banyak Formaldehida alami di dalam tubuh kita ketimbang dalam vaksin.
Bahkan, rata-rata bayi berusia 2 bulan, mereka memiliki kandungan formaldehida alami, sebanyak 1,1 mg.
Sedangkan, kandungan formaldehida pada vaksin hanya 0,2 mg per dosis, sehingga dalam hal ini formaldehida pada vaksin tentu tidak berbahaya.
Terlepas dari itu, nyatanya baik vaksin Covid-19 maupun vaksin lainnya tidak akan menyebabkan leukemia pada anak. (*)
Baca Juga: Jelang Tahun 2021, Penerima Vaksin Covid-19 Bakal Terima SMS Notifikasi dari Pemerintah
View this post on Instagram
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | covid19.go.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar