GridHEALTH.ID - Saat pandemi Covid-19 banyak negara di dunia yang kelimpungan.
Kelimpungan menghadapi pandemi Covid-19, juga pusing dengan munculnya masalah baru karena pandemi Covid-19.
Salah satu masalah baru akibat pandemi Covid-19, seperti yang sedang dihadapi oleh negara tetangga Indonesia.
Filipina, saat berjuang menghadapi corona, disaat yang bersamaan harus berjuang hadapi lonjakan angka ibu melahirkan dan hamil.
Baca Juga: Tegas, Warga yang Beraktivitas Tak Pakai Masker di Bekasi Bakal Didenda Hingga Rp 50 Juta
Lonjakan jumlah ibu hamil dan melahirkan di Filipina saat ini terasa saat pemerintah memberlakukan lockdown.
Karena lockdown, melansir BBC, Kamis (23/12/2020), ratusan ribu perempuan Filipina tidak dapat mengakses alat kontrasepsi.
Hal ini mengakibatkan banyak kehamilan yang tidak direncanakan.
Baca Juga: Sakit yang Diderita Imel Putri, Sampai Dirinya Takut Mati di Ruang Operasi dan Dapatkan Keajaiban
Menurut proyeksi dari University of the Philippines Population Institute dan United Nations Population Fund, diperkirakan ada 214.000 bayi tambahan yang tidak direncanakan akan lahir pada 2021.
Anak-anak ini akan lahir di rumah sakit yang sudah kewalahan dengan 1,7 juta kelahiran setiap tahun, sebagian besar dari keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan, alias yang ekonominya tidak beruntung.
Baca Juga: GeNose, Alat Pendeteksi Virus Corona Buatan UGM yang Hasilnya Bisa Keluar Dalam 2 Menit
Karenanya saat ini, melansir Intisari-online.com (26 Desember 2020), pandemi Covid-19 tidak hanya menyebabkan kematian ribuan orang Filipina, tetapi juga akan menyebabkan kelahiran lebih banyak bayi.
Melansir Coconuts.co (25/6/2020), Juan Antonio III, direktur eksekutif Komisi Kependudukan dan Pembangunan (POPCOM), mengatakan kepada ABS-CBN Teleradyo dalam sebuah wawancara, hampir 2 juta bayi akan lahir tahun depan di Filipina karena kurangnya akses terhadap kontrasepsi yang disebabkan oleh lockdown akibat pandemi Covid-19.
Perkiraan tersebut didasarkan pada studi yang dilakukan oleh Institut Kependudukan Universitas Filipina (UP) dan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA).
“Angka kelahiran biasa di Filipina, pada 2018 berjumlah 1,7 juta. Saat ini UP Population Institute telah memproyeksikan, berkoordinasi dengan UNFPA, bahwa akan ada tambahan 214.000 kelahiran. Jadi, tampaknya 1,9 atau hampir 2 juta bayi akan lahir di Filipina pada 2021,” kata Antonio.
Ironisnya, Antonio juga mengatakan bahwa sekitar 10 persen dari mereka yang akan melahirkan masih remaja.(*)
Baca Juga: Pasien Cuci Darah Bisa Pergi Liburan dengan Melakukan Hal-hal Ini
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | intisari-online.com,coconuts.co,BBC |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar