GridHEALTH.id - PT Bio Farma mulai mendistribusikan vaksin virus corona (Covid-19) produksi Sinovac pada Minggu (3/1/2020) kemarin.
Vaksin buatan perusahaan China tersebut bakal didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma Bambang Herianto pun menjelaskan terkait disinformasi isi kandungan vaksin Covid-19 Sinovac yang belakangan menjadi perbincangan di masyarakat.
Menurutnya tidak benar jika vaksin Covid-19 Sinovac yang akan digunakan dalam program vaksinasi mengandung Vero Cell atau jaringan kera.
Baca Juga: WHO Resmi Menerima Pendaftaran Vaksin Covid-19 Pfizer - BioNTech untuk Penggunaan Darurat
Dikutip dari NCBI, Vero Cell merupakan sel yang berasal dari ginjal monyet hijau Afrika, dan merupakan salah satu garis sel kontinu mamalia yang lebih umum digunakan dalam penelitian mikrobiologi, dan biologi molekuler dan sel.
Lebih lanjut, Bambang juga menjelaskan vaksin corona produksi Sinovac merupakan jenis in activated virus atau virus yang dimatikan.
In activated virus merupakan cara umum yang biasa digunakan dalam pembuatan vaksin.
Baca Juga: Waspadai, 4 Penyakit Serius yang Bisa Muncul Akibat Perut Buncit
Kandungan vaksin Covid-19 Sinovac lainnya ialah alumunium hidroksida sebagai adjuvant untuk meningkatkan kemampuan vaksin, kemudian larutan fosfat sebagai penstabil dan larutan garam atau natrium klorida (NaCL) sebagai isotonis.
"NaCL sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan dalam penyuntikan, larutan garam tentu memenuhi standar farmasitical. Vaksin ini diproduksi tidak menggunakan pengawet. Dan tidak mendung bahan lain kayak boraks formalin dan merkuri. Ini sudah diuji di bawah pengawasan BPOM," ujar Bambang dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Minggu (3/1/2020).
Saat ini, vaksin Sinovac sedang proses aspek kehalalannya dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Bambang juga menyampaikan bahwa distribusi vaksin akan melibatkan seluruh pihak, tidak hanya Biofarma.
Soal persiapan terutama rantai dingin dipastikan sudah dipersiapkan dengan baik oleh Biofarma.
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Asal China Sinovac Mulai Dikaji
"Semua rantai dingin di 2 derajat celcius sampai 8 derajat celcius, insya Allah kita sudah siap, sehingga vaksin nanti yang akan digunakan di masyarakat benar-benar terjamin mutu dan kualitasnya dapat dijaga rantai dingin pendistribusiannya sampai dengan di Puskesmas atau bila perlu nanti di posyandu," ujar Bambang.
Bambang mengatakan, vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi mendatang bukan vaksin yang digunakan untuk uji klinis.
Baca Juga: Muncul Varian Baru Virus Corona, Benarkah Tak Bisa Dideteksi Lewat Rapid Test Antigen atau Swab PCR?
Kemasan vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi corona mendatang berjenis vial single dose dan tidak ada penandaan 'only for clinical trial'.
Adapun vaksin uji klinis memiliki kemasan PFS, dimana jarum suntik dan wadah vaksin terpisah serta terdapat penanda 'only for clinical trial'.
"Jadi vaksin covid-19 saat ini sudah berada di Biofarma, dan akan digunakan untuk program vaksinasi nantinya akan menggunakan vaksin yang telah mendapat izin penggunaan dari Badan POM sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinis," jelasnya.(*)
Baca Juga: WHO: Ada 25 Gejala Infeksi Virus Corona yang Mesti Diwaspadai, Mulai Dari yang Umum Sampai Parah
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | ncbi,covid-19.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar