GridHEALTH.id - Penyuntikan vaksin Covid-19 dari Sinovac yang telah suntikan kepada Jokowi, menjadi tanda dimulainya penyuntikan perdana vaksin Covid-19 di Indonesia.
Sejak saat itu, secara marathon dan bergiliran vaksinasi Covid-19 yang merupakan program pemerintah untuk masyarakat ini akan diberikan secara cuma-cuma keseluruh masyarakat Indonesia.
Lalau setelah vaksinasi Covid-19 perdana pada Rabu (13 Januri 2020), vaksin Sinovac akan diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia.
Nah, jika telah mendapatkan vaksin apakah kita akan terbebas dari Covid-19?
Juga tidak perlu lagi PCR atau Rapid Test Antigen?
Bagaimana dengan 3M, apakah tetap menjadi kewajiban?
Serta apakah kita sudah kebal dari infeksi virus corona, penyebab sakit Covid-19?
Baca Juga: Patahkan Rumor, Jokowi Buktikan Benar-benar Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac
Mengenai hal itu Kepala menurut kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito memberikan penjelasan sebagai berikut;
1. Target utama setiap negara adalah memutus rantai transmisi hingga akhirnya zero Covid-19 atau tidak ada lagi kasus infeksi ditemukan.
Baca Juga: Berita Kesehatan Terapi Jeruk Nipis: Sebagai Obat Alami Asam Urat, Simak Cara Buatnya
2. Rumus zero Covid-19, 3T merupakan singkatan Testing, Tracing, dan Treatment, sementara 3M adalah memakai masker, mencuci tangan rutin, dan menjaga jarak aman minimal 1,5 meter.
3. Pelaksanaan protokol kesehatan dengan zero Covid-19 yaitu 3T + 3M - 3K adalah hal wajib dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: Kapan Waktu Aman Bisa Berdekatan dengan Pasien Covid-19 yang Sembuh? Ini Syaratnya
-3K disini adalah; kontak erat, kerumunan, dan kamar atau ruang tertutup.
4. Vaksin Covid-19 bukan satu-satunya cara untuk memutus rantai penularan virus corona bahkan ini hanya strategi pendukung.
5. Tes swab PCR, tes rapid antigen, termasuk bagian penting dari rumus zero Covid-19 dan wajib dilakukan bersamaan dengan program vaksin Covid-19.
Karenanya Penny menegaskan, meskipun nanti masyarakat sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dengan dua kali dosis suntikan, tes swab sebagai syarat perjalanan masih akan diterapkan.
"Kalau pandemik, sudah dikatakan tidak ada kasus baru, barulah kita tidak perlu (tes) swab lagi (sebagai syarat perjalanan)," kata Penny dalam keterangan pers Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA) CoronaVac, Senin (11/1/2021), melansir Kompas.com.
Kapan itu terjadi?
Baca Juga: Jokowi Resmi Dapat Vaksinasi Covid-19, Sang Penyuntik Jadi Sorotan: 'Deg-degan, Agak Gemetaran'
Jika sudah ada deklarasi dari pemerintah, barulah nanti bisa jadi tidak perlu lagi tes swab untuk perjalanan.
Untuk diketahui, Indonesia memeilih vaksin Sinovac dari China, Penny Lukito karena hasil analisis terhadap efikasi vaksin Sinovac dan uji klinik di Bandung menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen.
Bahkan WHO sendiri menyatakan efikasi vaksin Covid-19 minimal 50 persen.
Baca Juga: Tak Hanya Presiden, Ada Publik Figur Divaksinasi Covid-19 Hari Ini, Siapakah?
Artinya vaksin Sinovac mampu menurunkan kejadian infeksi Covid-19 hingga 65,3 persen.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar