GridHEALTH.id - Jerawat di wajah memang tidak boleh sembarangan dipencet, apalagi jerawat tersebut berada di area dagu atau segitiga kematian (triangle of death).
Segitiga kematian sendiri terdapat pada area wajah yang dimulai dari pangkal hidung (tengah alis) hingga kedua sudut mulut.
Memencet jerawat di area ini sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Sebab dikutip dari WebMD pada bagian ini penuh dengan pembuluh darah dan saraf yang langsung terhubung ke otak.
Baca Juga: Cara Mengatasi Jerawat Saat Di Rumah Saja karena Pandemi Covid-19
Sehingga jika terjadi infeksi pada folikel rambut atau kelenjar sebaceous di daerah ini akibat memencet jerawat, maka infeksinya dapat menyebar ke seluruh tubuh dengan cepat dan berpotensi mematikan.
Kondisi ini pun dialami seorang pria di China yang dilaporkan hampir meninggal akibat sembarangan memencet jerawat di area dagu.
Dilansir dari Daily Mail, pria tersebut bernama Chen, warga provinsi Jiangsu di China timur.
Baca Juga: Jerawat yang Tidak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes
Tak lama setelah memencet jerawat di area segitiga kematian, Chen mulai menderita demam serta mulut bengkak.
Infeksinya itu kemudian menjalar yang berdampak ke fungsi paru-parunya.
Chen yang sakit kritis kemudian didiagnosisi menderita pneumonia ganda.
Selama sebulan ia berjuang di Unit Perawatan Intensif, sebelum kondisinya stabil, kata dokter.
Baca Juga: Catat, Inilah Jadwal Masyarakat Umum Bisa Mendapatkan Vaksin Covid-19
Insiden itu terungkap setelah disiarkan oleh media lokal, Jiangsu Television pada Selasa (12/1/2021).
Chen, yang hidup di kota Changzou, Jiangsu mulai megalami gejala demam dan sulit bernapas segera setelah dia memencet tonjolan seperti jerawat pada awal Desember.
Mulutnya juga menjadi bengkak dan merah sebelum istrinya yang ketakutan membawanya untuk mencari pertolongan medis di First People's Hospital di Changzhou.
"Dia memiliki jerawat di dagu," kata istrinya, Tian.
"Saya memberitahunya untuk tidak meletuskan itu karena dia sebelumnya pernah melakukannya," lanjutnya.
"Siapa sangka kali ini menjadi masalah serius seperti ini," ucapnya.
Baca Juga: Kabar Duka di Hari Pertama Vaksinasi, Kasus Covid-19 Kembali Pecah Rekor Tembus 11 Ribu
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan bahwa Chen memiliki pneumonia ganda, sebuah infeksi yang mempengaruhi kedua paru-parunya.
Sehingga, Chen ditempatkan di ICU. Dr Zhu, yang merawat Chen, mengatakan kepada media, "Dia mengalami infeksi mulut yang awalnya memicu pneumonia ganda dan paru-paru yang bermasalah. Kondisinya kritis".
Tim medis menambahkan bahwa infeksi Chen bekembang setelah dia meletuskan jerawat di dagu, bagian dari area yang dikenal sebagai "Segitiga Kematian".
Area itu dikenal juga sebagai Segitiga Berbahaya, "Segitiga Kematian" membentang dari ujung hidung ke satu titik di kedua sisi bibir, kira-kira tempat lesung pipit biasanya muncul.
Baca Juga: Wajib Lewat Proses Skrining, Inilah Orang yang Tak Boleh Disuntik Vanksin Covid-19
Mengelupas kulit di dalam zona bahaya ini dapat berdampak serius bagi kesehatan secara keseluruhan, Dr Zhu memperingatkan.
"Hal pertama adalah menghindari memencetnya dengan tangan Anda," kata petugas medis.
"Jika, kulit di sekitarnya menjadi merah, bengkak atau nyeri, atau pasien mengalami demam, dianjurkan untuk mencari pertolongan medis sesegera mungkin," lanjutnya.
Setelah dirawat di ICU selama sebulan, kondisi Chen akhirnya stabil.
Namun, dia dikatakan tetap berada di ICU untuk observasi lebih lanjut.
Memecah jerawat dalam area "Segetiga Kematian" dapat menimbulkan kekhawatiran karena suplai darah dalam area wajah ini, menurut Jeremy Brauer, profesor klinis determatologi di NYU Langone Medical Center.
Pembuluh darah yang berada di belakang soket mata mengarah ke "sinus kovernosus" yang terletak di otak, ata ahli tersebut.
Dia mengatakan kepada Men's Health bahwa ketika kita memetik atau memecahkan jerawat, kotoran dari tangan kita dan bakteri di udara dapat menginfeksi luka terbuka, memicu infeksi serius.
Pembuluh darah di belakang mata kita membentuk gumpalan yang mengandung infeksi, yang pada gilirannya memberi tekanan pada otak yang menyebabkan kelumpuhan sebagian atau seluruhnya.
Dalam beberapa kasus bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Jika tidak diobati, infeksi pada rongga sinus juga dapat menyebabkan hilangnya penglihatan, abses otak, dan meningitis.(*)
Baca Juga: Berita Kesehatan Terapi Jeruk Nipis: Sebagai Obat Alami Asam Urat, Simak Cara Buatnya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar