GridHEALTH.id - Program vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan secara nasional pada Rabu (13/1/2021) kemarin.
Dimana Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima vaksin virus corona (Covid-19).
Namun dibalik gencarnya pemerintah dalam mensosialisasikan pentingnya program vaksinasi Covid-19 tersebut.
Sejumlah pejabat di tanah air justru ada yang menolak untuk menerima vaksin.
Terbaru, salah satu pejabat negara yang menolak untuk divaksin adalah anggota Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptaning.
Dimana ia menolak karena beralasan vaksin tahap pertama buatan Sinovac itu belum dapat dipastikan keamanannya.
"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak)," kata Ribka saat rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1/2021).
Baca Juga: Terungkap, Begini Cara Vaksin Sinovac Bikin Orang Kebal Covid-19
Sementara itu, menanggapi adanya peabat negara yang menolak program vaksinasi Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito pun angkat bicara.
Menurutnya masalah penolakan vaksinasi relevan dialami oleh semua negara, termasuk Indonesia.
Wiku mengatakan para penolak vaksinasi Covid-19 karena didasari tidak memahami pentingnya mendapat suntikan vaksin di masa pandemi ini.
Baca Juga: Pria Ini Langsung Kritis Usai Pencet Jerawat di Dagu, Sampai Harus Dirawat di ICU Sebulan
"Orang-orang tidak siap karena mereka tidak memahami apa yang sedang terjadi, dan mengapa mereka harus divaksinasi," papar Wiku dalam acara tanya jawab bersama Jakarta Foreign Correspondents Club yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/1/2021).
"Maka dari itu kita harus meningkatkan edukasi kepada publik sekonsisten mungkin."
Untuk mengatasi masalah tersebut, Wiku siap terus mengedukasi soal vaksinasi ke masyarakat dalam semua level pendidikan.
"Kita melakukan yang terbaik untuk memastikan orang-orang memahami dan tahu untuk melindungi seluruh populasi, seluruh masyarakat, kita harus memeroleh herd immunity (kekebalan komunitas)," ujar Wiku.
Baca Juga: Keistimewaan Terapi Lintah Bagi Penderita Diabetes, Bisa Cegah Kecacatan Akibat Komplikasi
Wiku mengakui tidak akan mudah menjelaskan soal pentingnya kekebalan komunitas kepada masyarakat yang tinggal di daerah rural atau pedesaan.
Strategi Satgas Covid-19 untuk memberikan edukasi di antaranya adalah melalui pendekatan budaya dan bahasa yang sesuai.
Terkait sumber suara penolakan vaksin Covid-19, Wiku menyebut, penolakan juga datang dari orang-orang yang sebenarnya tergolong teredukasi atau berpendidikan.
Baca Juga: Kabar Duka, Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia Setelah Negatif Covid-19
"Tampaknya suara penolakan juga datang dari kalangan kelompok yang teredukasi," kata dia.
Menurut Wiku, penolakan tersebut terjadi karena belum mengerti betapa pentingnya vaksinasi Covid-19.
"Tapi mereka harus tahu lebih banyak dan diyakinkan tentang pentingnya vaksinasi," pungkasnya.(*)
Baca Juga: Beda Sakit Kepala Biasa Dengan Gejala Covid-19, Ini 5 Cirinya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar