Dari studi yang tak terhitung jumlahnya, yang muncul setiap hari dari berbagai belahan dunia, telah mengungkapkan pusing sebagai salah satu manifestasi klinis utama Covid-19.
Ini tidak mengherankan karena pusing secara historis dikaitkan dengan infeksi virus.
Menurut Department of Otorhinolaryngology, Hospital Tuanku Ja’afar, Jalan Rasah, Negeri Sembilan, Malaysia, sebuah studi dari China menemukan pusing sebagai manifestasi neurologis yang paling umum dari COVID-19.
Pusing diduga terjadi setelah potensi neuroinvasif dari virus coronavirus 2 atau virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19
Baig et al mendalilkan, bahwa virus memasuki jaringan saraf dari sirkulasi dan mengikat reseptor enzim 2 pengubah angiotensin yang ditemukan di endotel kapiler.
Department of Otorhinolaryngology, Faculty of Medicine, University of Malaya, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia, menyebutkan, hipoksia, hiperkoagulopati, bisa juga neuroinvasion yang menyebabkan pusing.
Banyak juga artikel yang sudah di publikasikan PubMed yang menyatakan jika hubungan antara pusing dan Covid-19.
Ada 14 artikel, yang mencakup 3 laporan kasus dan 11 studi.
Semuanya menyatakan pusing / vertigo sebagai gejala yang muncul dari infeksi Covid-19.
Baca Juga: Cegah Sindrom Syok Toksik, Ini Waktu yang Ideal Mengganti Pembalut Saat Menstruasi
Source | : | GridHealth.ID,US National Library of Medicine National Institure of Health,Rskariadi.co.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar