GridHEALTH.id - Percaya tidak percaya, disadarai atau tidak, nyatanya saat ini makanan olahan alias processed food, disebut juga Makanan Ultra Proses, telah menggantikan makanan real food.
Hal itu bisa terjadi karena makanan ultra proses, promosinya jor joran dan oke, sehingga menimbulkan kesan kekinian untuk soal makanan dan gizi.
Baca Juga: Ini Daftar Makanan yang Harus Dihindari Saat Terinfeksi Covid-19
Lainnya, Makanan Ultra Proses penyajiannya sangat praktis. Juga rasanya sudah terstandar siapapun yang mengolahnya untuk siap santap.
Nah, dari sini sebenarnya sudah bisa kita tahu, jika Makanan Ultra Proses tersebut tinggi gula, garam, lemak, bahkan ada banyak tambahan lainnya, yang bisa jadi kita tidak mengenalinya atau tidka ada di dapur.
Padahal dalam hidup ini, untuk bisa hidup nikmat, nyaman, aman, dan sehat, kita semua harus #BijakGGL, alias Bijak Mengonsumsi Gula, Garam, dan Lemak.
Baca Juga: #BijakGGL, Waspadai Gula Tersembunyi Dalam Makanan Kemasan, Ini Panduannya
Mengenai hal ini, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) meluncurkan sebuah dokumen mengenai “Bahaya Terselubung dari Makanan Ultra Proses” dalam rangka Peringatan Hari Gizi Nasional 2021, pada Jumat (29/01/21).
Menurut AIMI, Makanan Ultra Proses memiliki tiga ciri dasar;
1. Dibuat di pabrik dalam kemasan.
Baca Juga: Unggah Hasil USG Followernya Menyangka sang Artis Hamil, Tak Tahunya itu Tumor
2. Diiklankan secara komersial dengan tujuan untuk menggantikan makanan “asli”.
Ingat, makanan bentuk “asli” biasanya terdapat dalam jumlah kecil atau hampir tidak ada dalam produk ultra proses.
3. Makanan ultra proses juga diolah dengan cara karbonasi, pemadatan, pengocokan, penambahan massa, dan pemipihan, pengurangan pembentukan busa, dan lain lain.
Asal tahu saja, menurut Ketua Umum AIMI, Nia Umar, umumnya terdapat 5 atau lebih kandungan dalam makanan ultra proses.
Bahkan ada kandungan zat tambahan yang tidak pernah kita gunakan di dapur rumah tangga.
Masih menurut Nia Umar, dalam Makanan Ultra Proses, tentunya tinggi gula, minyak, garam.
Baca Juga: Menristek: Ada 2 Metode yang Ampuh Percepat Kesembuhan Covid-19, Stem Cell Salah Satunya
Juga mengandung antioksidan, penstabil, dan pengawet, Kasein, laktosa, protein whey dan gluten, minyak terhidrogenasi, protein hidrolisat, isolat protein kedelai, maltodekstrin, gula rafinasi, dan sirup fruktosa jagung konsentrasi tinggi.
Bahkan, "Zat tambahan lainnya juga berupa pewarna, penstabil warna, pengental, penambah rasa, dan pemanis non gula. Bahan bahan aditif ini membuat produk dengan rasa yang lebih mudah diterima," ungkapnya.
Karennya jika ingin hidup sehat, nikmat, aman, nyaman, tentram, baiknya konsumsi makanan real food alias makanan asli yang didapat dari alam.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar