Seperti yang diungkapkan oleh Ario Pratomo, dari komunitas Jakarta Cycling Community (JKT. CC), kepada AkuratTren, Rabu (27/11/2020).
"Harus (sepeda) disesuaikan dengan anatomi tubuh. Setiap orang memiliki tulang belakang dan bolong yang berbeda. Carilah yang sesuai," kata Ario.
Menurutnya saat bersepeda tubuh akan bertumpu pada bagian bokong.
Dimana saat kita salah memilih sadel, maka akan ada banyak efek negatif khususnya bagi kesehatan tubuh.
"Efeknya urat-urat tubuh bisa ketarik dan bisa merasakan low back pain (nyeri punggung). Bisa juga terjadi keram di betis, leher jadi kemana-mana," lanjutnya.
Diketahui back pain sendiri saat ini menjadi momok tersendiri bagi para pekerja di usia produktif.
Pasalnya meski jarang menyebabkan kematian, low back pain diketahui dapat menurunkan produktivitas kerja seseorang hingga menyebabkan kecacatan.
Menurut Mayo Clinic low back pain sendiri merupakan nyeri yang mulai dirasakan pada punggung bagian bawah, tepatnya awah tulang rusuk yang disebut daerah lumbar.
Baca Juga: Pesepeda Ketar-ketir Dengar Adanya Pajak Sepeda, Pemerintah Ngaku Hanya Akan Lakukan Hal Ini
Source | : | Mayo Clinic,TikTok,AkuratTren |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar