“Surat edaran sudah saya baca, ada poin akhir yang harus kita lihat kondisi lokal Batang dengan menerjemahkan SE tersebut yang harus memahami suasana kebatinan rakyat, seperti pedagang somai, mi ayam keliling atau para pelaku UMKM yang mendapat rejeki di hari libur akhir pekan,” kata Wihaji, Rabu (3/2/2021), dikutip dari Kompas.com.
Kata Wihaji, alasan pihaknya tidak menutup tempat keramain karena memikirkan nasib pedagang kecil yang kerap mendapatkan rejeki di akhir pekan.
Baca Juga: Covid-19 adalah Peringatan, Pandemi Berikutnya Menurut Bill Gates Lebih Parah 10 Kali Lipat
“Di situ (akhir pekan) aktivitas ekonomi rakyat mendapatkan rejeki, kita memahami suasana kebatinan Pak Gubernur, tapi kita harus memahami suasana kebatinan rakyat Batang. Rakyat butuh makan,” ungkapnya.
Wihaji pun meminta kepada masyarakat yang tidak ada aktivitas untuk tetap di rumah.
"Tapi yang mencari rejeki silakan cari rejeki," ungkapnya.
Kendati demikian, Wihaji menilai bahwa penerapan protokol kesehatan saya sudah cukup untuk mencegah penyebaran virus corona.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar