Kedua, BPOM berhak untuk meninjau ulang/mengevaluasi kembali aspek khasiat dan keamanan vaksin Sinovac apabila ditemukan bukti baru terkait khasiat dan keamanan.
Lihat postingan ini di Instagram
Ketiga, wajib melakukan pemantauan farmakovigilans dan pelaporan efek samping obat ke BPOM. Surat persetujuan tersebut ditandatangani oleh Kepala BPOM Penny K Lukito.
Surat persetujuan mengenai penggunaan vaksin Sinovac untuk lansia ini diunggah juga oleh ahli wabah Universitas Indonesia Pandu Riono di akun Twitternya. Ia mengatakan, pemberian vaksin bagi lansia bisa menekan angka hospitalisasi dan kematian.
"CoronaVac, atau biasa dikenal vaksin sinovac diijinkan oleh BPOM untuk penduduk usia 60+ dengan interval penyuntikan 28 hari. @KemenkesRI segera memberikan pada lansia secara sistematik, nakes lansia, penghuni rumah jompo dan sebagainya. Kita dapat tekan hospitalisasi dan kematian COVID-19," ucap Pandu di Twitter.
Sementara, dikutip dari Reuters, Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito telah mengkonfirmasi kebenaran surat tersebut.
Begitu juga PT Bio Farma yang mengkonfirmasi telah mendapatkan surat tersebut dari BPOM. Namun tak dijelaskan detail mengenai surat tersebut.
Baca Juga: Cara memakai Warna Kekinian, Tip dan Trik Padu Padan Berbusana
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Bisa Mengurangi Penyebaran Virus Corona? Ini Kata Ahli
Sebelumnya, penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia hanya untuk usia 19-59 tahun saja. Dengan adanya persetujuan ini, vaksin tersebut juga bisa digunakan untuk umur 60 ke atas. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Kompas.com,Reuters,suara.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar