Dilansir Arab News, tokoh agama itu merupakan sosok yang dikenal kerap mengkritisi cara pengobatan Barat.
Dia mengatakan kepada pengikutnya agar tidak mendekati orang yang telah disuntik vaksin Covid-19.
Lantaran menurutnya, satu suntikan vaksin dapat menyebabkan seseorang berubah menjadi gay.
Mengenai kebijakan pengobatan di negara Iran, melansir satuharapan.com (29 April 2020), pengobatan di Iran tergantung dari fatwa atau perkataan para Imam Syiah di negara tersebut.
Baca Juga: 4 Cara Praktis dan Efektif Mencegah Ruam Popok Pada Bayi Baru Lahir
Seperti kita tahu, Iran adalah negara Syiah. Islam dan Syiah jelas jauh bebeda, dan Syiah bukan Islam.
Para Imam syiah pun menentang pengobatan modern, seperti halnya yang dilakukan Ayatollah Abbas Tabrizian, yang mengatakan vaksin Covid-19 bisa membuat pria menjadi homoseksual.
Karena itu pula, sekarang Iran merupakan hotspot virus corona di Timur Tengah, karena memiliki angka kasus yang tinggi yakni hampir 1,5 juta.
Menurut Worldometers pada Selasa (9 Februari 2021), Iran mencatat 58.536 kematian dan 1.260.045 total pasien sembuh.
Baca Juga: WHO Gagal Identifikasi Sumber Pandemi, Virus Corona Kemungkinan Besar Berasal dari Kelelawar
Negara ini ada di posisi ke-16 kasus Covid-19 terbanyak di dunia, setelah Afrika Selatan.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar