Sebut saja misalnya tahu putih, yang ditambahkan formalin, yang sudah jelas formalin dinyatakan sebagai karsinogen alias penyebab kanker.
Asal tahu saja, formalin biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah.
Karenanya tidak heran tahu yang diberi formalin daya tahannya bisa lebih tahan lama.
Salah satunya adalah formalin.
Oleh karena itu, untuk melindungi konsumen, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian, ditiap daerah sering melakukan sidak ke pasar.
Di Jakarta Pusat Bayu Sari Hastuti, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat mengatakan, dari sidak yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional ditemukan cukup banyak tahu yang mengandung formalin.
"Ada bahan pangan seperti tahu yang sering dikasih formalin supaya enggak cepat busuk," ujar Bayu saat dihubungi, Rabu (30/5/2018).
Bayu mengatakan, diduga pemberian formalin pada tahu tidak dilakukan di pabrik produksi melainkan di distributor agar tahu yang dijual bisa awet.
"Kami sudah telusuri sampai pabriknya, bersih airnya, bahan bakunya, enggak ada formalin, jadi mungkin distributornya. Distributornya ngambil, ngasih ke pedagang supaya awet, kan pedagang enggak tahu kalau ada formalinnya," ujar Bayu.
Baca Juga: Walau Lulus SNI, Jangan Pilih Produk Pangan yang Kemasannya Membuat Masalah Kesehatan Baru
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar