GridHEALTH.id - Memasuki trimester ketiga kehamilan, sebagian ibu hamil kerap merasakan mulas.
Mulas di trimester ketiga bisa jadi diakibatkan oleh kontraksi rahim dan pembesaran rahim yang menekan lambung.
Rasa mulas tersebut terkadang membuat ibu hamil merasa panik. lantaran tak bisa membedakan mana mulas buang air besar (BAB) dan mulas kontraksi jelang persalinan.
Padahal, mulas BAB dan mulas kontraksi jelang persalinan memiliki ciri yang berbeda.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Jalani Vaksinasi Covid-19, Ungkap Efek Sampingnya pada Lansia
Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Nurdadi Saleh, Sp.OG, hal tersebut sering kali diistilahkan dengan kontraksi palsu dan kontraksi asli.
"Dilihat dari runtutan kelahirannya mungkin sang ibu tidak bisa membedakan mulas akibat kontaksi dan bukan. Padahal keduanya jelas berbeda, paling mudah dilihat dari kekerapannya," ujar Nurdadi, dikutip dari Kompas.com.
Mulas BAB
Mulas biasa atau akibat BAB timbul dengan frekuensi dan durasi yang berbeda-beda, biasanya selama 20 detik hingga dua menit.
Rasa mulas juga cenderung stabil dan tidak bertambah kuat.
Baca Juga: Budaya Menggunakan Masker di Masa Pandemi Membuat Kasus Masalah Kulit Wajah Meningkat
Mulas BAB ini biasanya terkonsentrasi di perut bagian bawah atau lipatan paha, namun tidak menyebar ke perut bagian atas seperti mulas akibat kontraksi.
Mulas ini biasanya berkurang dengan berjalan kaki.
Mulas kontraksi
Mulas kontraksi muncul pada usia kehamilan 37-40 minggu, sesuai tahap tumbuh kembang dan kesiapan janin dilahirkan.
Rasa mulas akibat kontraksi jelang persalinan ini awalnya muncul dua kali dalam 10 menit yang belum diiringi pembukaan.
Frekuensi makin sering hingga menjadi 3-4 kali dalam 10 menit, hingga terjadi pembukaan.
Durasi mulas juga semakin lama, dari awalanya 30-60 detik menjadi 60-90 detik.
Baca Juga: Bos Pemalsu Vaksin Covid-19 Akhirnya Diciduk, Terungkap 58 Ribu Dosis Vaksin Palsu Telah Beredar
Perasaan mulas biasanya terdapat di atas perut hingga merambat ke pinggang atau sebaliknya.
Rasa mulas yang hilang timbul ini kemudian menyebar di seluruh area perut.
Mulas akibat kontraksi biasanya diikuti keluarnya lender bercampur darah, yang menandai kesiapan bayi dilahirkan dan persalinan dilakukan.
Rasa mulas akibat kontraksi sangat kuat dan kencang hingga terasa lebih berat dibanding mulas biasa.
Bahkan, rasa mulas kontraksi jelang persalinan ini begitu kuat hingga kadang ibu tidak bisa berjalan atau berbicara.
Selain mulas, biasanya ibu yang siap bersalin biasanya mengalami pecah air ketuban.
Air ketuban memiliki warna yang khas yang menandakan membran pelapis janin pecah.
Namun, bagi ibu hamil yang sulit membedakan mana mulas BAB dan mulas kontraksi jelang persalinan, ada baiknya untuk segera konsultasi ke dokter atau spesialis kandungan. (*)
Baca Juga: Optimis 17 Agustus Merdeka dari Covid-19, Epidemiolog: 'Tidak Realistis, Kita Masih Jauh'
View this post on Instagram
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar