GridHEALTH.id - Celana dalam adalah pakaian yang selalu kita kenakan sehari-hari.
Selain penting untuk kesehatan, celana dalam pun bisa memberikan kenyamanan.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Penyebab Keputihan yang Jarang Sekali Disadari Wanita
Tapi jangan salah, jika salah menyikapi celana dalam bisa fatal akibatnya.
Misal, mengenakan celana dalam saat tidur yang ternyata tidak baik bagi kesehatan organ intim.
Buktinya, menurut Heather Bartos, MD, dokter kandungan dari Texas, penggunaan celan dalam ketika tidur bisa menyebabkan masalah.
"Celana dalambisa menyebabkan vagina kesulitan bernapas," terang dr. Bartos.
Panas dan keringat yang terperangkap di dalam celana dalam bisa menyebabkan iritasi dan bahkan infeksi jamur.
Kita tahu, jamur cenderung menyukai tempat lembap.
Bagi penderita vaginitis kronis atau vulvitis, penggunaan celana dalam saat tidur bisa menyebabkan masalah besar.
Baca Juga: Hanya Mengenakan Celana Dalam, Pasien Lansia PDP Corona Ngamuk Tak ingin Diisolasi
Menurut dr. Bartos, bisa menyebabkan peradangan di sekitar vagina.
Tak hanya itu, masalah kesehatan yang bisa timbul karena celana dalam.
Sedikitnya ada tujuh kebiasaan salah dalam menyikapi celana dalam yang harus ditinggalkan demi kesehatan area organ intim.
1. Tidak disimpan dengan baik
Pastikan untuk menjaga pakaian dalam dicuci, lalu disimpan di lemari, dalam tempat terpisah.
Jika tetap menyimpannya di luar, debu dan mikroba bisa menempel pada pakaian dalam, sehingga lebih lanjut menyebabkan infeksi pada vagina.
Baca Juga: Pria Ini Gunakan Celana Dalam untuk Cegah Virus Corona, Alasannya Bikin Polisi Melongo
2. Salah memilih ukuran
Salah pakai celana dalam yang lain adalah salah memilih ukuran.
Jika celana dalam terlalu ketat, maka akan membuat sirkulasi udara menjadi tidak baik dan menyebabkan keringat berlebihan di daerah vagina.
Inilah yang menyebabkan infeksi vagina.
3. Salah memilih model celana
Celana dalam model thong memang terlihat seksi. Tetapi thong bisa lebih ketat dibandingkan dengan pakaian biasa dan terlalu melekat pada vagina dengan sangat erat.
Sehingga salah pakai celana dalam model thong menyebabkan banyak gesekan dan konsekuensinya mengalami infeksi.
4. Salah memilih bahan
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain seperti renda, satin dapat juga menyebabkan infeksi karena dapat mengiritasi kulit sensitif pada vagina.
Pilih bahan yang nyaman seperti katun untuk celana dalam penggunaan sehari-hari.
5. Tidak mengganti pakaian dalam setelah berolahraga
Setiap habis berolahraga sangat disarankan untuk mandi lalu mengganti pakaian dalam.
Bila hal ini tidak dilakukan, keringat terakumulasi di celana dalam bisa menyebabkan infeksi pada vagina.
6. Memakai pakaian dalam yang sama selama beberapa hari
Salah satu penyebab berkembangnya infeksi vagina adalah karena sebagian dari kita memiliki kebiasaan buruk.
Kebiasaan tersebut yaitu memakai pakaian dalam yang sama selama beberapa hari.
Cairan disekresi ke celana dalam membuatnya menjadi tempat berkembang biak yang besar dari mikroba yang menjadi cikal bakal munculnya infeksi.
7. Salah memilih sabun untuk mencuci celana dalam
Jika ingin menghindari iritasi dan infeksi pada vagina, gunakan deterjen organik atau sabun cuci yang ramah lingkungan.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | woman health magazine,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar