GridHEALTH.id - Artis dan Presenter Rina Gunawan meninggal dunia pada Selasa (2/3/2021).
Sang suami, Teddy Syach mengatakan sebelumnya Rina Gunawan mengalami sesak napas sebelum dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Perihal sesak napas yang dialami istrinya itu, Teddy menjelaskan bahwa Rina Gunawan memang semat dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Alamarhum juga disebut memiliki komorbid alias penyakit penyerta, yaitu asma.
"Karena kebetulan Rina mempunyai penyakit bawaan sinus, ada sesak napas, asma juga. Jadi ketika terserang Covid-19, ya, cukup berat buat beliau, sampai seminggu terpisahkan," ungkap Teddy di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (3/2/2021).
Namun pria yang juga seorang aktor itu mengatakan hingga kini belum bisa memastikan apakah istrinya, meninggal dunia karena Covid-19 atau bukan.
Berkaca pada kasus Rina Gunawan tersebut, sesak napas memang termasuk gejala yang muncul pada orang yang terinfeksi virus corona.
Namun tidak semua gejala sesak napas di masa pandemi ini selalu dikaitkan dengan penyakit tersebut, termasuk pada penderita asma.
Hal itu sepertu yang disampaikan Dokter Spesialis Paru Jaka Pradipta pada sesi IG Live bersama Mother & Baby, Senin (20/04/2020).
Menurutnya, jika kita adalah penderita asma, dan suatu waktu mengalami sesak napas, penyakit yang perlu dicurigai terlebih dahulu adalah asma yang kita derita.
"Untuk semuanya yang sudah mempunyai asma sebelumnya, kalau mengalami sesak pikirkan asma dulu, karena memang di badan kita sudah ada penyakit asma," ucapnya.
Baca Juga: Komorbid Rina Gunawan Sempat Kambuh, Sebelum Wafat Lambaikan Tangan pada Suami
Lantas, apa perbedaan sesak napas pada penderita asma dan Covid-19?
Berikut beberapa perbedaan yang bisa diperhatikan:
1. Sesak napas asma biasanya disertai batuk dan mengi.
2. Pada kasus asma umunya terdapat pemicu, yang biasanya sudah sangat dikenali oleh penderita.
3. sementara penderita Covid-19 umumnya jarang diawali sesak napas, melainkan gejala awal lainnya seperti meriang, tidak enak badan, demam, nyeri sendi, dan lainnya.
Meskipun, kemunculan gejela ini bisa terjadi lebih cepat pada pasien orang tua, namun bukan tidak mungkin mereka yang muda mengalaminya.
"Sampai masuk ke keadaan sesak kira-kira lima harian, terutama yang muda. Biasanya ada pertahanannya dulu di badan," ungkap Jaka.
Baca Juga: Mengapa Vaksin Indonesia Lebih Lambat Ketimbang Vaksin China, Ternyata Ini Jawabannya
"Orang tua lebih cepat, memang. Dalam 2-3 hari sesaknya mungkin bisa terjadi."
Jika penderita asma mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan melakukan pengobatan asma selama 1-2 hari.
Seandainya gejala masih menetap dan tidak membaik, barulah mencari tenaga medis untuk dilakukan pengecekan, apakah gejala yang dialami merupakan gejala asma atau Covid-19.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kontan.co.id,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar