GridHEALTH.id- Peneliti dalam studi tahun 2017 di Amerika Serikat menemukan bahwa lebih dari separuh wanita penyandang diabetes, mengalami infeksi jamur pada vagina dengan spesies Candida glabrata.
Tetapi kabar baiknya, studi ini juga menemukan bahwa jamur ini merespons pengobatan supositoria jangka panjang dengan lebih baik.
Infeksi jamur, juga dikenal sebagai kandidiasis, adalah sejenis infeksi jamur. Ini dapat menyebabkan iritasi, gatal, dan keluarnya cairan.
Infeksi jamur vagina adalah yang paling umum, 3 dari 4 wanita akan mengalami setidaknya satu infeksi jamur vagina dalam hidup mereka. Sekitar setengah dari semua wanita akan mengalami dua atau lebih.
Sejumlah hal dapat meningkatkan risiko infeksi jamur, termasuk kondisi seperti diabetes. Para peneliti dalam studi 2013, menemukan hubungan yang signifikan antara gula darah tinggi dan infeksi jamur vagina pada wanita.
Menurut sebuah studi tahun 2014, wanita dengan diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi terkena infeksi jamur vagina. Jika diabetes tidak terkontrol dengan baik, kadar gula darah bisa melonjak ke tingkat yang terlalu tinggi.
Baca Juga: Gatal Di Seputar Organ Intim Akibat Diabetes, Ini Dia Gejalanya
Baca Juga: Apakah Mereka yang Sudah Divaksin Covid-19 Lengkap Tetap Perlu Memakai Masker?
Peningkatan gula ini bisa menyebabkan jamur tumbuh berlebih, terutama di area vagina. Tubuh kita mungkin mengembangkan infeksi jamur sebagai reaksi terhadap tingginya kadar gula darah.
Source | : | woman health magazine,American Diabetes Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar