GridHEALTH.id - Menurut catatan sejarah sekitar 3.000 tahun, dasar-dasar akupunktur diyakini berasal dari Zaman Batu ketika alat tajam digunakan untuk menusuk kulit dan mengalirkan darah serta abses.
Di Amerika Serikat dokter telah mempraktikkan akupunktur sejak awal 1800-an. Ketika New York Times menerbitkan dokumentasi kunjungan James Reston ke China pada tahun 1971, saat itu akupunktur menarik perhatian publik.
Baca Juga: Terapi Bekam Kunci Utama Penari Kelas Internasional Tampil Awet Muda Tanpa Stres
Pada 1997, pernyataan Konsensus Institut Kesehatan Nasional menganjurkan potensi akupunktur untuk mengatasi nyeri pasca operasi, muntah, dan mual.
Sepuluh tahun kemudian, menurut laporan yang diterbitkan oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI), sebuah survei yang dilakukan oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, hampir 40% orang dewasa menggunakan terapi komplementer dan alternatif, seperti akupunktur, pada tahun sebelumnya.
Meningkatnya popularitas akupunktur telah mendorong para peneliti untuk melihat lebih dekat, secara ilmiah melihat potensi akupunktur sepenuhnya. Dari membantu upaya penurunan berat badan, hingga mengurangi stres dan menghilangkan rasa sakit, manfaat akupunktur telah meningkatkan minat pada potensinya untuk meningkatkan kemungkinan pembuahan.
Baca Juga: Riset Satu Dekade Secara Global, 1 dari 42 Anak Lahir Kembar
Source | : | Pacific College - of Health and Science |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar