Temuan itu diperoleh setelah peneliti melibatkan 10.000 peserta orang dewasa peminum teh selama sekitar 7 tahun.
Dimana orang-orang tersebut paling sering mengonsumsi teh hijau.
Kemudian para peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu peminum teh rutin (tiga kali atau lebih dalam seminggu) dan peminum teh tidak rutin atau tidak minum teh sama sekali (kurang dari tiga kali seminggu).
Hasilnya, ditemukan peminum teh rutin lebih rendah risikonya terkena penyakit jantung dan stroke yang fatal.
Baca Juga: Manfaat Teh Hijau Bagi Penderita Stroke, Turunkan 62 Persen Risiko Kematian
Mungkin itu sebabnya mengapa peminum teh cenderung berumur lebih panjang dibanding bukan peminum teh.
Diketahui teh kaya akan kandungan polifenol yang terbukti dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung.
Selain itu senyawa bioaktif ini dapat melemahkan stres oksidatif, meredakan peradangan, meningkatkan fungsi sel endotel dan kardiomiosit di jantung.
Melihat temuan tersebut, tidak ada salahnya kita juga rutin untuk mengonsumsi teh terutama teh hijau murni.
Selain memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh, teh juga memiliki nilai tambah memperpanjang umur.
Tapi perlu diingat, teh juga memiliki memiliki efek samping berupa meningkatkan asam lambung, untuk itu konsumsi teh secukupnya saja, jangan berlebihan.(*)
Baca Juga: Dampak Buruk Minum Teh Dicampur Susu di Pagi Hari, Ini Bahayannya
View this post on Instagram
#berantasstunting #hadapicorona #BijakGGL
Source | : | Escardio.org,Frontiersin.org,Eatthis.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar