Untuk menentukan kuantitas dan kualitas sel telur, dokter mungkin menguji konsentrasi hormon perangsang folikel (FSH), estradiol (estrogen) dan hormon anti-mullerian dalam darah selama beberapa hari pertama siklus menstruasi.
Hasil tes, yang sering digunakan bersamaan dengan ultrasound ovarium, dapat membantu memprediksi bagaimana ovarium merespons pengobatan kesuburan.
Analisis air mani
Baca Juga: Hamil Kembar Dari Program Bayi Tabung Peluangnya Besar, Tapi Risikonya Ini Bukan Main
Jika tidak dilakukan sebagai bagian dari evaluasi kesuburan awal, dokter akan melakukan analisis air mani sesaat sebelum dimulainya siklus perawatan IVF.
Skrining penyakit menular
Kita dan pasangan akan diskrining untuk penyakit menular, termasuk HIV.
Praktek (tiruan) transfer embrio
Dokter mungkin melakukan transfer embrio tiruan untuk menentukan kedalaman rongga rahim dan teknik yang paling mungkin berhasil menempatkan embrio ke dalam rahim.
Pemeriksaan rahim
Dokter akan memeriksa lapisan dalam rahim sebelum memulai IVF. Ini mungkin melibatkan sonohisterografi (di mana cairan disuntikkan melalui serviks ke dalam rahim Anda) dan USG untuk membuat gambar rongga rahim.
Atau mungkin termasuk histeroskopi (di mana teleskop tipis, fleksibel, dan terang (histeroskop) dimasukkan melalui vagina dan leher rahim ke dalam rahim).
Baca Juga: Di RSPAD Oleh Mantan Menkes, dr Terawan, Ashanty Dianjurkan Mengonsumsi Celestamine
Melansir dari nhs.uk dalam artikel 'IVF', tingkat keberhasilan IVF bergantung pada usia wanita yang menjalani perawatan, serta penyebab infertilitas (jika diketahui).
Wanita yang lebih muda lebih cenderung memiliki kehamilan yang sukses. IVF biasanya tidak direkomendasikan untuk wanita di atas usia 42 tahun karena kemungkinan kehamilan yang sukses dianggap terlalu rendah.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Nhs.uk,mayoclinic.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar