Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang mengalami sesak napas di rumah sakit, menurut Dandel kondisi yang bersangkutan baik dari hasil pemeriksaan medis.
"Itu artinya, sesak nafas yang muncul ternyata hanya cemas yang berlebihan,” ujar Dandel, melansir Kumparan (31/3/2021).
Dandel mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menerima sekitar 355 keluhan KIPI.
Namun demikian, tidak didapati kasus yang serius atau mengkhawatirkan.
Prihal warga masyarakat Sulawesi Utara yang mengalami sesak napas setelah disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca dan penyebabnya karena cemas berlebih, "apa yang dialami oleh penerima vaksin tersebut adalah hal yang lumrah, yakni dalam bentuk gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntah yang merupakan efek samping," jelas Dandel.
Dandel pun menjelaskan "Sekarang vaksin telah dinyatakan aman setelah dilakukan audit medik oleh Komnas KIPI, KIPI, Dinkes Sulut dan Dinkes Manado. Rekomendasi Komnas KIPI, gejala KIPI yang dialami masih dalam taraf biasa. Satu dari 10 yang merasakan gejala itu."
Prihal stres berlebih sendiri, memang bisa membuat seseorang sesak napas. Hal ini terbukti dari banyaknya kasus tersebut saat pandemi Covid-19.
Saat seseorang stres atau khawatir, melansir WebMD (27/6/2020) dalam sebuah tanya jawab dnegan judul 'How can anxiety cause breathlessness?', disebutkan otot-otot yang membantu bernapas menjadi kencang.
Ini membuat seseorang bernapas lebih cepat dari biasanya. Kita mungkin merasa tidak mendapatkan cukup udara, yang dapat membuat panik dan membuat pernapasan semakin pendek. Pun saat itu akan mengalami berkeringat, nyeri dada, bahkan pingsan.
Baca Juga: Baru Sehari Disuntik Vaksin Covid-19, Efek Samping Ini Langsung Dialami Vladimir Putin
Source | : | WebMD - breathlessness,Hackensack Meridian Health |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar