Studi tersebut mengamati keefektifan vaksin mRNA di antara 3.950 peserta di enam negara bagian Amerika Serikat selama periode 13 minggu dari 14 Desember 2020 hingga 13 Maret 2021.
Sekitar 74% memiliki setidaknya satu suntikan, dan tes dilakukan setiap minggu pada mereka yang terinfeksi bergejala maupun tanpa gejala.
Hasilnya vaksin mRNA Covid-19 tersebut mampu memberikan perlindungan dunia nyata awal dan substansial terhadap infeksi bagi personel tenaga kesehatan.
Teknologi mRNA baru sendiri merupakan bentuk sintetis dari pembawa pesan kimiawi alami yang digunakan untuk menginstruksikan sel membuat protein yang merupakan duplikasi dari bagian virus corona baru.
Baca Juga: Karena Hal Ini, Vaksin Pfizer Dianggap Tidak Cocok Digunakan di Indonesia
Teknologi ini mengajarkan sistem kekebalan untuk mengenali dan menyerang virus yang sebenarnya.
Source | : | Reuters,Jamanetwork.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar