Melihat kejadian tersebut, perlu diketahui bahwa operasi filler termasuk filler payudara ini tdak bissa dilakukan sembarangan, harus dilakukan oleh tenaga ahli sesuai dengan indikasi, bukan oleh dokter gadungan yang tidak tersertifikasi.
Dilansir dari ultimoclinic.com (10/1/2020) artikel berjudul "Breast Fillers Injection - Don't Try Before You Read It", menyebutkan bahwa filler payudara merupakan perawatan kecantikan untuk meningkatkan volume payudara.
Tetapi apakah prosedurnya benar-benar aman, ternyata masih jadi tanda tanya.
Filler sendiri diketahui digunakan untuk perawatan termasuk payudara, umumnya menggunakan cairan yang disebut hyaluronic acid.
Tujuan dari filler payudara ini adalah untuk meningkatkan volume payudara.
Namun, karena payudara memiliki konstruksi pembuluh darah yang kompleks, suntik filler berpotensi menimbulkan efek samping.
Beberapa kemungkinan efek sampingnya adalah pembengkakan akibat infeksi pada pembuluh darah yang tersumbat yang dapat menyebabkan kematian.
dr. Enrina Diah, Sp.BP-RE, KKF, pemilik Ultimo Clinic mengatakan, perawatan filler payudara sudah dilarang di Eropa, Amerika Serikat, dan banyak negara di Asia.
Jadi, intinya perawatan filler payudara harus dilakukan oleh tenaga medis profesional yang bersertifikat dan berpengalaman.(*)
Baca Juga: Demi Jadi Wanita Sempurna, Lucinta Luna Habiskan Miliaran Rupiah dengan Taruhan Nyawa
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Warta Kota,Ultimoclinic.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar