GridHEALTH.id - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih terus dilakukan sampai saat ini. Pemberian vaksin Covid-19 ini dilakukan secara bertahap sejak awal 2021.
Semua dilakukan sesuai kelompok prioritas yang ditetapkan pemerintah.
Namun masih banyak masyarakat yang mempertanyakan apa yang menjadi syarat untuk kita mendapatkan vaksinasi.
Apakah penderita diabetes yang juga penyintas Covid-19 bisa mendapatkan vaksin?
Melansir dari massgeneral.org dalam artikel 'What Is the COVID-19 Risk for People with Diabetes?', penelitian selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa orang yang mengidap diabetes mungkin memiliki sistem kekebalan yang terganggu.
Hal ini lah yang akan memengaruhi kemampuan mereka untuk sembuh dari suatu penyakit atau penyakit dengan cepat.
Baca Juga: Jangan Mudik Jika Belum Divaksin Covid-19, Ini Peringatan Epidemiolog Jelang Ramadan 2021
Selain itu, diabetes, terutama jika tidak terkontrol dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan peradangan, yang juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
“Peradangan terjadi ketika ada tingkat cedera pada sel. Misalnya, kita melukai diri sendiri saat memasak dan area itu meradang. Tujuan dari peradangan tersebut adalah untuk membawa molekul dan protein yang berbeda ke situs tersebut untuk meningkatkan penyembuhannya.
Tetapi tidak selalu berhasil seperti itu pada tingkat mikrovaskular dengan penyakit kronis. Jadi, peradangan, dari waktu ke waktu, sebenarnya bisa lebih merusak daripada membantu, ”kata Dr. Vakharia.
“Ada penanda dalam darah yang bisa mengukur peradangan. Secara klinis, kami telah melihat pasien dengan Covid-19 yang lebih parah memiliki penanda peradangan yang lebih tinggi. Penanda ini juga tampaknya lebih tinggi pada pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik."
Baca Juga: Seorang ASN Kotamobagu Alami Kaki Bengkak Usai Divaksin Covid-19, Ternyata Ini Penyebabnya
Hal serupa juga sempat dibahas oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
Ia mengungkapkan bagi yang memiliki riwayat diabetes dan penyintas lebih dari 3 bulan boleh mendapatkan vaksin.
"Boleh, silakan vaksin," ujar Nadia, dilansir dari Kompas.com, Minggu (4/4/2021).
"Tapi, untuk penyintas Covid harus menunggu selama 3 bulan baru dia boleh menerima vaksin," lanjut dia.
Menurutnya, penyintas Covid-19 diminta menunggu selama 3 bulan, karena diperkirakan antibodinya mulai turun.
Baca Juga: Malu Karena Uang, Penyebab Tingginya Angka Bunuh Diri di Dunia, Studi
Jika sudah selesai menunggu 3 bulan, penyintas dapat mendaftar sebagai penerima vaksin.
Hal yang sama juga disampaikan dokter umum yang juga kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University, dr Adam Prabata.
Mereka yang memiliki riwayat diabetes boleh menerima vaksin. Tidak ada kategori usia untuk penderita diabetes yang bisa mendapatkan vaksin Covid-19.
Tak hanya itu, tidak ada kategori tingkatan diabetes yang tidak diperbolehkan untuk menerima vaksin tersebut.
"Di petunjuk teknis Kemenkes disebutkan untuk diabetes, vaksin visa diberikan bila dalam keadaan terkontrol atau konsumsi obat teratur," ujar Adam saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Minggu (4/4/2021).
Jika penderita itu juga penyintas Covid-19, ada syarat yang harus diperhatikan. "Kalau untuk penyintas perlu menunggu hingga 3 bulan terhitung sejak terkonfirmasi Covid-19," lanjut dia.
Waktu 3 bulan, kata Adam, merupakan lama masa risiko reinfeksi sangat kecil. Meski demikian, sejauh ini interval minimum antara reinfeksi Covid-19 dan boleh divaksin masih belum diketahui.
"Jadi misalnya di AS, boleh langsung divaksin bila sudah dinyatakan sembuh atau selesai isolasi," ujar Adam.(*)
Baca Juga: Terkena Infeksi Kelamin, Bocah 7 Tahun Korban Pencabulan Kakek di Pademangan Meninggal Dunia
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,massgeneral.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar