Dengan kata lain, mutasi ini memperkuat ikatan antara protein virus dan reseptornya yang mengurangi respons imun pada inang.
Dari hasil penyelidikan juga ditemukan bahwa mutasi E484K dapat meningkatkan afinitas pengikatan RBD ke reseptor hACE2.
Hal ini terjadi karena gaya elektrostatis yang lebih disukai dan antarmuka pengikatan lebih ketat yang disebabkan oleh mutasi.
Baca Juga: Muncul Mutasi Virus Corona Baru yang Lebih Pintar, Ketua IDI Sampai Beri Peringatan Ini
Ikatan kuat terbentuk akibat penataan ulang struktur lokal yang sesuai di sekitar residu mutan dan pembentukan ikatan hidrogen yang lebih banyak.
Hal tersebut juga menyebabkan E484K lebih menular.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa mutasi E484K dan mengurangi ikatan antara RBD dan antibodi. Akibatnya, efektifitas antibodi menjadi berkurang.
Kondisi ini juga memungkinkan vaksin yang telah beredar saat ini tidak mampu memberikan perlindungan maksimal dari penularan virus ini.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Channel News Asia,News Medical |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar