- Kehilangan kesadaran, meski hanya untuk waktu yang singkat
- Perasaan bingung atau kesulitan berpikir jernih
- Pidato cadel
- Masalah penglihatan
- Perasaan lemah atau sakit parah
- Kehilangan kendali atas usus atau kandung kemih sehingga BAB dan BAK tidak terasa
Bagaimana mendiagnosis mati rasa dan kesemutan? Pastikan untuk melaporkan semua gejala, meskipun tampaknya tidak terkait, serta kondisi yang telah didiagnosis sebelumnya. Perhatikan apakah kita baru saja mengalami cedera, infeksi, atau vaksinasi.
Dokter juga perlu mengetahui obat dan suplemen yang diresepkan atau dijual bebas yang kita konsumsi.
Bergantung pada temuan pemeriksaan fisik, dokter mungkin memesan tes tambahan. Ini mungkin termasuk tes darah, tes level elektrolit, tes fungsi tiroid, skrining toksikologi, tes level vitamin, dan studi konduksi saraf. Dokter Anda mungkin juga memesan spinal tap (tusukan lumbal).
Baca Juga: Dampak Kadar Asam Urat Perlu Diwaspadai, Bisa Sebabkan Komplikasi
Baca Juga: Warna Lidah Dapat Menentukan Apakah Kita Menderita Gangguan Jantung
Tes pencitraan - seperti sinar-X, angiogram, CT scan, MRI, atau ultrasound pada area yang terkena - juga dapat membantu dokter mencapai diagnosis. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Mayo Clinic,American Diabetes Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar