Apalagi jika ibu hamil termasuk yaang dianggap berisiko terinfeksi, harus ada pecegahan ekstra agar janin dalam kadungan dapat terhindar dari penyakit infeksi bayi baru lahir atau infeksi neonatal.
Tes infeksi pada ibu hamil biasaya dilakukan dengan menggunakan sample darah atau cairan tubuh lainnya.
Jika dalam tes ternyata ibu hamil terbukti memiliki kondisi infeksi tertentu, maka harus diobati sesuai obat yang sudah direspkan oleh dokter.
Pada ibu hamil dengan kondisi listeriosis, maka pemberian antibiotik dapat diberikan untuk mencegah penularan bakteri kepada janin.
Baca Juga: 13 Tanda Hamil Muda Sebelum Telat Menstruasi Tiba, Mudah Dideteksi
Pada kondisi ibu hamil yang terkena infeksi seperti HIV, biasanya disarankan untuk minum obat antiretroviral selama kehamilan untuk menurunkan risiko bayinya tertular infeksi HIV.
Semakin cepat infeksi pada ibu hamilterdeteksi, semakin lebih cepat ditangani sehingga tidak mengganggu proses kehamilan serta kelahiran.
Selain melakukan tes yang sangat berguna untuk mengetahui apakah ibu hamil memiliki potensi untuk dapat menularkan infeksi kepada janin dalam kandungan ,ibu hamil juga sangat disarankan untuk melakukan upaya pencegahan penularan penyakit infeksi ke janin dalam kandungan dengan melindungi diri sendiri sebaik mungkin.
Untuk selalu ditekankan, menjaga kebersihan dalam segala aspek keseharian sangatlah penting, apalagi pada ibu hamil.
Baca Juga: Deteksi Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan dari Payudara Ibu Hamil
Source | : | aboutkidshealth.ca,hopkinsallchildrens.org |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar