GridHEALTH.id –Penyakit infeksi pada balita selalu membuat orangtua cemas.
Apalagi kita tahu anak balita cenderung sering sekali sakit dibandingkanb dewasa.
Hal ini dikarenakan anak balita memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih lemah dan sedang belajar/berkembang.
Virus dan bakteri yang bertebaran di sekitarnya membuat balita lebih sering terjangkit penyakit infeksi.
Tetapi, meskipun umum dan sering terjadi, bukan berarti peyakit infeksi pada balita adalah yang biasa.
Penyakit infeksio pada balita harus disikapi dengan serius dan ini bukan kondisi biasa/normal.
Sebab itu orang tua sangat disarankan lebih memerhatikan penyakit-penyakit apa saja yang biasa dialami oleh balita, dan upaya apa yang harus dilakukan supaya balita dapat tertangani dengan sebaik mungkin.
Berikut adalah beberapa jenis infeksi pada balita yang paling sering terjadi:
Baca Juga: Obat Diabetes yang Sering Diresepkan Dokter, Untuk Tipe 1, 2, dan Gestasional
Pilek adalah penyakit infeksi pada balita yang paling umum dan biasanya terjadi sekitar lima hingga tujuh kali setiap tahun.
Influenza seperti halnya pada orang dewasa, juga sering sekali terjadi pada balita.
Meskipun sangat umum, jika tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan infeksi telinga dan sinus.
Pada kasus yang lebh parah juga dapat mengakibatkan pneumonia.
RSV paling umum terkena pada anak di bawah usia 1 tahun.
Gejala RSV biasanya berupa batuk, pilek, demam, bersin, dan penurunan nafsu makan
Baca Juga: 4 Manfaat Mendongeng Untuk Otak Anak, Jadi Lebih Pintar di Sekolah
Gastroenteritis lebih dikenal dengan nama flu perut.
Biasanya gejala flu perut dapat berupa diare, mual dan muntah, peru t terasa kram, demam dan penurunan nafsu makan.
Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, munculnya ruam kemerahan, diare ringan, nafsu makan menurun, serta kelopak mata mebengkak.
Gejala dari penyakit ini adalah pipi yang memerah serta muncul ruam yang menjalar pada dada, punggung, bokong, lengan atau kaki balita.
Baca Juga: Ditemukan, Jenis Virus yang Dapat Mengobati Kanker Otak Pada Anak
Selain itu gejala umumnya berupa demam, pilek, sakit kepala, dan nyeri sendi.
Flu Singapura ditandai dengan ciri ruam merah pada telapak tangan dan kaki serta bagian bokong.
Selain itu, demam, sariawa, dan sakit tenggorokan merupakan gejala umum.
Biasanya ketika anak balita sedang sakit, orang tua akan mencoba untuk memberikan pertolongan pertama seperti dengan memberikan obat penurun panas dann obat batuk pilek yang dijual bebas di apotek.
Memang sangat tidak salah untuk melakukan penanganan sendiri terlebih dahulu sebelum membawa anak balita ke dokter.
Namun perlu diketahui, dalam beberpa kasus, ada jenis obat yang memiliki efek samping memperburuk keadaan anak balita yang sedang sakit.
Terlalu banyak memberikan obat tertentu seperti misalnya pemberian asetaminofen dalam obat penurun panas dan obat batuk sirup sekaligus juga menyebabkan risiko overdosis asetaminofen.
Baca Juga: 7 Obat Diabetes Yang Sering Diresepkan Dokter Untuk Kasus Diabetes Tipe 2
Maka dari itu orang tua harus pintar-pintar mengetahui kapan anak balita yang sedang sakit dapat dibawa ke dokter setelah dilakukan penanganan sendiri.
Ada beberapa hal yang mengindikasikan bahwa balita harus dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat:
Jika anak balita telah menujukan gejala hal-hal di atas, maka orang tua harus sigap membawa anak balita ke dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik.(*)
Baca Juga: Kehamilan Nathalie Holscher, Trimester Pertama Selalu Mual dan Sulit Makan, Membahayakan Janin?
Source | : | caringforkids.cps.ca,toplinemd |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar