Balanitis lebih mungkin terjadi jika disertai dengan penyakit infeksi kelamin bernama fimosis, suatu kondisi di mana kulup yang ketat tidak dapat ditarik kembali ke atas penis.
Ketika anak laki-laki mencapai kira-kira usia 5 tahun, kulup menjadi mudah ditarik kembali, dan risiko balanitis turun.
Baca Juga: Gejala Demam Berdarah pada Ibu Hamil, Segera Periksa Ke Dokter
Untuk itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa sunat mencegah atau melindungi terhadap penyakit infeksi kelamin kulit penis infektif yang umum.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal GlobalHealth, Science, and Practice menyebutkan, anak laki-laki yang disunat memiliki prevalensi balanitis 68% lebih rendah daripada anak laki-laki yang tidak disunat.
Bayi laki-laki yang mengalami balanitis akan disarankan untuk menjalani sunat.
Baca Juga: 7 Tips Perawatan Mata Untuk Penyandang Diabetes Agar Terhindar Dari Gangguan Penglihatan
Namun sebelum menjalani sunat, sebaiknya orangtua yang memiliki bayi laki-laki dengan penyakit infeksi kelamin ini dimohon untuk segera berkonsultasi kepada dokter atau spesialis. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | NCBI,London Children’s Surgery |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar