GridHEALTH.id - Berbagai mitos seputar hamil muda kerap terdengar di telinga masyarakat Indonesia.
Salah satu mitosnya adalah dilarang mengumumkan jenis kelamin janin saat hamil muda.
Baca Juga: Menebak Jenis Kelamin Bayi Dalam Kandungan dengan 4 Cara Masuk Akal
Bukan tanpa sebab, sebagian orangtua kuno percaya bahwa jenis kelamin janin berubah-ubah seiring usia kandungan.
Namun rupanya, kepercayaan tersebut bukanlah mitos belaka.
Baca Juga: Gerakan Janin Terlalu Aktif Bisa Sebabkan Masalah Kehamilan, Begini Cara Mengatasinya!
Dokter spesialis kandungan dan kesehatan di University of Texas Southwestern Medical Center, Patricia Santiago-Munoz, MD menyatakan bahwa ada kemungkinan kesalahan memprediksi jenis kelamin janin saat hamil muda.
Ada beberapa penyebab jenis kelamin janin berubah, seperti posisi janin yang menutupi area kelamin, posisi rahim ibu, bahkan kualitas alat USG.
Selain itu, berat badan ibu juga berpengaruh saat memprediksi jenis kelamin janin.
Ibu hamil dengan berat badan besar atau obesitas bisa memberikan kesulitan untuk memeriksa jenis kelamin janin.
Baca Juga: Seorang Apoteker Diganjar 3 Tahun Penjara, Tak Percaya Vaksin Covid-19
Bahkan, kemampuan dokter, bidan, atau ahli sonografi juga bisa menjadi penentu salahnya memprediksi jenis kelamin janin.
Usia kandungan yang terlalu muda juga memengaruhi berubahnya janin dalam kandungan.
Pasalnya, saat hamil muda, alat vital janin belum terbentuk sempurna sehingga kemungkinan yang terlihat adalah tuberkulum genital (jaringan di sistem reproduksi).
Sementara itu, Patricia menyarankan ibu hamil untuk melakukan tes kehamilan guna mengetahui jenis kelamin pada usia kandungan 20 minggu atau trimester kedua.
Hal ini dikarenakan pada usia kandungan tersebut, organ tubuh janin sudah mulai membesar sehingga mudah untuk melihat di bagian kelaminnya.
Terlepas dari itu, ibu hamil tetap boleh melakukan USG saat hamil muda.
Tes USG saat hamil muda ini bertujuan bukan untuk mengetahui jenis kelamin, melainkan mengetahui kondisi kesehatan janin dalam kandungan. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | UT Southwestern Medical Center |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar