GridHEALTH.id - Lagi-lagi kisah tragis kembali menimpa seorang kurir paket.
Bukan karena dibentak atau ditodong senjata tajam akibat salah mengirimkan pesanan, namun kurir paket ini menjadi alasan satu desa di Tegal harus menjalani lockdown.
Baca Juga: Percayalah, 1 dari 4 Kurir Telah Mencicipi Makanan yang Diantarnya Ke Konsumen, Ini Faktanya
Kisah ini bermula dari seorang kurir paket berinisial M, warga Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang mendatangi fasilitas kesehatan setempat.
M sang kurir paket ini awalnya memeriksakan diri ke Puskesmas Jatinegara dengan keluhan medis.
Baca Juga: Jokowi: Mulai 1 Juli, 1 Juta Dosis Vaksin per Hari Harus Disuntikkan
Setelah 4 hari, istri M yang sedang hamil juga datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kandungannya karena ada keluhan batuk.
Hasil tes swab milik istri M rupanya positif Covid-19.
Tak mau kecolongan, M sang kurir paket yang sempat memeriksakan diri ke Puskesmas pun akhirnya harus menjalani tes swab.
Hasilnya, M juga positif Covid-19.
"Setelah istrinya positif Covid-19, otomatis suaminya yang sebelumnya periksa belum di-swab, kita swab juga. Hasilnya ternyata juga Covid-19," kata Kepala Puskemas Jatinegara Ulinuha, dikutip dari Kompas.com, Rabu (9/6/2021).
Baca Juga: Bayi Terkena Penyakit Infeksi Pencernaan, Bolehkah Obat Dicampur ASI?
Akibat hal tersebut, pasangan suami istri ini akhirnya dilarikan ke rumah sakit guna menjalani isolasi.
Usai keduanya dinyatakan positif Covid-19, Satgas setempat akhirnya melakukan tracing dan testing kepada keluarganya.
Ditemukan, 4 orang anggota keluarga M yang tinggal serumah dengannya juga positif Covid-19 usai menjalani tes swab PCR.
Selain keluarga M, Satgas juga melanjutkan tracing karena orangtua M yang masih berkontak erat dengan warga yang sama-sama bekerja di sebuah proyek jalan di Desa Gantungan.
Hasil swab terhadap 21 orang pekerja proyek, didapati 2 orang positif Covid-19.
Baca Juga: Hari Ini 10 Juni Terjadi Gerhana Matahari Cincin dan Pengaruhnya pada Ibu Hamil
"Karena dua orang ini bersama orang tua M juga ke sana ke mari, kita lakukan tes swab terhadap warga di satu RT. Dari 112 orang diswab, yang positif 20 orang. Jadi total 29 orang," katanya.
Akibat kejadian ini, satu desa di Kabupaten Tegal tersebut harus di-lockdown.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal dr. Sarmanah menjelaskan, langkah itu sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 meluas.
Baca Juga: Penyanyi Cilik Hamil Diluar Nikah, Kini Hijrah Total Bersama Suami
"Tujuannya mengurangi aktivitas keluar masuk pedukuhan dan dalam rangka pemantauan yang isoman. Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19," terangnya. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar