Tidak Hanya 3, WHO Sebut Ada 11 Varian Baru Covid-19, Apa Saja?

GridHEALTH.id - Indonesia kini tengah diserang varian Covid-19 baru yang menyebabkan lonjakan kasus di berbagai daerah.

Adapun varian baru Covid-19 tersebut berasal dari Inggris, Afrika Selatan, dan India.

Baca Juga: Inilah Perbedaan Vairan Baru Covid-19 Alpha, Beta, dan Delta, Sebabkan Lonjakan Kasus di Indonesia

Kabarnya, ketiga varian baru Covid-19 yaitu varian Alpha, varian Beta, dan varian Delta berpotensi lebih cepat menular bahkan bisa saja menurunkan efektivitas vaksin.

Kendati demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, tidak hanya 3 varian baru Covid-19 yang bermutasi.

Baca Juga: Usai Ridwan Kamil Bantah RS di Jawa Barat Kolaps, Kini Beberapa RS Rujukan Covid-19 Penuh 100 Persen

WHO menyebutkan, ada 11 varian baru Covid-19 yang diurutkan berdasarkan alfabet Yunani.

WHO bekerja sama dengan mitra, jaringan pakar, otoritas nasional, lembaga, dan peneliti telah memantau dan menilai evolusi SARS-CoV-2 sejak Januari 2020.

Selama akhir 2020, munculnya varian yang meningkatkan risiko kesehatan masyarakat global mendorong karakterisasi Variants of Interest (VOI) dan Variants of Concern (VOC) tertentu.

Baca Juga: Pasien Anak-anak Penuhi RSD Wisma Atlet, Banyak yang Masih Bayi, Dinkes: 'Jangan Keluar Rumah Bawa Anak'

Variants of Concern (VOC)

Varian SARS-CoV-2 yang memenuhi definisi VOC dan telah melalui penilaian komparatif, yang terbukti terkait dengan satu atau lebih perubahan berikut pada tingkat signifikansi kesehatan masyarakat global:

- Peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi Covid-19;
- Peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit klinis;
- Penurunan efektivitas kesehatan masyarakat dan tindakan sosial atau diagnostik yang tersedia, vaksin, terapi.

Adapun varian baru Covid-19 yang termasuk Variants of Concern (VOC) adalah:

• Varian Alpha B.1.1.7 ditemukan di Inggris (September 2020)
• Varian Beta B.1.351 ditemukan di Afrika Selatan (Mei 2020)
• Varian Gamma P.1 ditemukan di Brasil (November 2020)
• Varian Delta B.1.617.2 ditemukan di India (Oktober 2020).

Variants of Interest (VOI) 

Baca Juga: Covid-19 Jakarta Naik Terus dalam 4 Hari, Anies Baswedan Minta Warganya Hindari Hal Tak Perlu: 'Nanti Menyesal!'

Isolat SARS-CoV-2 adalah Variant of Interest (VOI) jika, dibandingkan dengan isolat referensi, genomnya memiliki mutasi dengan implikasi fenotipik yang telah ditetapkan atau diduga, dan salah satu dari telah diidentifikasi menyebabkan penularan komunitas/beberapa kasus/cluster Covid-19, atau telah terdeteksi di banyak negara; atau dinyatakan sebagai VOI oleh WHO dengan berkonsultasi dengan Kelompok Kerja Evolusi Virus SARS-CoV-2 WHO.

Adapun varian baru Covid-19 yang termasuk Variants of Interest (VOI) adalah:

• Varian Epsilon B.1.427/B.1.429 ditemukan di Amerika Serikat (Maret 2020)
• Varian Zeta P.2 ditemukan di Brasil (April 2020)
• Varian Eta B.1.525 ditemukan di berbagai negara (Desember 2020)
• Varian Theta P.3 ditemukan di Filipina (Januari 2021)
• Varian Iota B.1.526 ditemukan di Amerika Serikat (November2020)
• Varian Kappa B.1.617.1 ditemukan di India (Oktober2020)
• Varian Lambda C.37 ditemukan di Peru (Agustus 2020).

Baca Juga: Sekolah di Tangerang Terpaksa Dijadikan Rumah Isolasi Terkonsentrasi Pasien Covid-19

Dari ke-11 varian tersebut, dikabarkan ada 3 varian baru Covid-19 yang sudah tersebar di Indonesia, yaitu Alpha, Beta, dan Delta. (*)

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id)

#hadapicorona

PROMOTED CONTENT