GridHEALTH.id - Semua virus bermutasi dan berubah dari waktu ke waktu dan virus Covid-19 tidak berbeda. Meskipun beberapa dari perubahan ini memiliki efek kecil pada sifat virus, beberapa mutasi lain dapat membuat virus lebih mudah menular dan mematikan.
Sekarang, Harvard T.H. Chan School of Public Health dan peneliti MIT, di bawah koordinasi WHO, telah menemukan bahwa mutasi pada varian Gamma (P1) penyakit virus corona terkait dengan peningkatan kematian.
Ini adalah varian yang pertama kali muncul di Brasil dan sebelumnya dikenal sebagai varian Brasil.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menjuluki mutasi ini sebagai 'varian perhatian'. Menurut para peneliti, mutasi baru ini juga membawa penularan yang lebih besar, tingkat infeksi yang lebih tinggi, dan peningkatan patogenisitas. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Genetic Epidemiology.
Mengapa disebut varian keprihatinan? Para peneliti mendasarkan temuan mereka pada metodologi studi asosiasi genome (GWAS).
Mereka mempelajari data sekuensing genom seluruh mutasi SARS-CoV-2 dan data kematian Covid-19 untuk sampai pada kesimpulan ini.
Baca Juga: Varian Delta Covid-19 Menjadi Dominan di Seluruh Dunia, WHO Peringatkan Kasus Bisa Melonjak Tajam
Baca Juga: Waspada, Diare Pada Anak Akibat Penyakit Infeksi Akibatnya Bisa Lebih Fatal
Para peneliti memulai penelitian ini tahun lalu sendiri. Mereka mencari hubungan antara setiap mutasi RNA untai tunggal virus SARS-CoV-2 dan kematian pada 7.548 pasien Covid-19 di Brasil pada September 2020.
Source | : | Reuters,WHO |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar