GridHEALTH.id - Diabetes basah pada penyakit kencing manis sebenarnya tidak ada dalam istilah medis.
Para pakar di dunia kesehatan membagi diabetes ke dalam 4 jenis, yakni diabetes tipe 1, tipe 2, gestasional dan insipidus.
Dilansir dari cnnindonesia.com (17/11/2020), istilah diabetes basah yang digunakan masyarakat di tanah air bisa menggambarkan kondisi yang beragam.
Namun menurut dr. Aditya Alfarizi, umumnya masyarakat menyebut diabetes basah merujuk pada diabetes dengan ulkus, yaitu luka atau borok yang tidak kunjung sembuh.
"Referensi tiap daerah bisa berbeda. Diabetes yang disertai luka pada bagian tangan atau kaki penderitanya dan tidak sembuh disebut (oleh masyarakat) diabetes basah," ujarnya.
Istilah 'diabetes basah' dilihat dari penderita diabetes dengan luka basah bernanah secara terus-menerus dan sulit disembuhkan hingga berujung amputasi.
Namun terlepas dari itu, penting bagi penyandang diabetes untuk mencegah komplikasi ini, tentunya dengan mengobati luka diabetes yang dialami.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan pasien untuk meningkatkan penyembuhan luka diabetes, termasuk yang disebut diabetes basah.
Baca Juga: Perawatan Kaki Penyandang Diabetes Kering Untuk Mencegah Komplikasi
Dalam hal ini, yang terpenting bagi penyandang diabetes adalah mengontrol kadar gula darah.
Kemudian penyembuhan luka diabetes dapat ditingkatkan dengan mengambil langkah-langkah seperti dilansir dari laman woundcarecenters.org, berikut ini:
1. Makan makanan yang sehat dan menjaga nutrisi yang baik.
Ini akan membantu mengatur kadar glukosa darah dan juga menyediakan vitamin dan nutrisi penting untuk meningkatkan proses penyembuhan.
Asupan protein, karbohidrat, dan vitamin C yang cukup merupakan faktor penting untuk membantu penyembuhan luka.
Carilah saran dari ahli gizi terdaftar yang berspesialisasi dalam diabetes, jika perlu.
2. Waspadai tubuh masing-masing, terutama jika pasien mengalami neuropati diabetik.
Periksa luka terbuka atau titik tekanan secara teratur yang dapat berkembang menjadi luka.
Perhatikan tanda-tanda infeksi. Carilah perhatian medis dari dokter perawatan primer atau profesional perawatan kesehatan lainnya jika kita dirasa mengembangkan luka di area yang menjadi perhatian.
3. Jauhkan tekanan dari luka untuk membantu penyembuhan.
4. Peradangan kronis adalah gejala umum pada banyak penyakit kronis, termasuk diabetes.
Dengan melakukan latihan aerobik secara teratur, peradangan kronis dapat dikurangi.
Olahraga menurunkan gula darah dan juga membantu dengan manajemen berat badan, faktor lain dalam menjaga kadar glukosa darah terkontrol.
5. Menjaga kesehatan kardiovaskular penting untuk sirkulasi tubuh yang baik sehingga mempercepat penyembuhan luka dan mencegah perkembangannya di masa depan.
6. Berhenti merokok untuk meningkatkan sirkulasi dan kesehatan secara keseluruhan.
Mencegah perkembangan luka terbuka sangat penting bagi penyandang diabetes.
Koordinasikan dengan tim multidisiplin profesional perawatan kesehatan untuk mendiagnosis dan mengobati luka penyembuhan yang lambat.
Ini sangat penting untuk menjaga kesehatan keseluruhan pasien diabetes.
Setelah luka bermanifestasi, sangat penting untuk mendapatkan rencana perawatan yang tepat sesegera mungkin.(*)
#BijakGGL
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Cnnindonesia.com,Woundcarecenters.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar