GridHEALTH.id - Media sosial kembali dibuat heboh dengan beredarnya video yang menunjukan seorang pria yang menelan hidup-hidup bayi tikus.
Video tersebut baru saja diterima redaksi GridHEALTH.id, Jumat (25/6/2021 siang.
Setelah diamati video singkat berdurasi 25 detik itu nampaknya terjadi di suatu pasar yang berada di daerah Jawa.
Sebab sang perekam video dan orang yang menelan hidup-hidup bayi tikus tersebut beberapa kali berbicara menggunakan bahasa jawa.
"Corona....corona..," ujar seorang pria yang ada di video sambil menelan hidup-hidup bayi tikus.
Bahkan tidak hanya satu, pria tersebut rupanya makan 3 bayi tikus hidup-hidup.
Alhasil video yang menunjukan aksinya tersebut viral di media sosial. Banyak warganet yang merasa geli melihatnya.
Baca Juga: Beredar Video Wanita Bermasker Berjalan Santai Tanpa Mengenakan Celana, Bukti Pandemi Bikin Stres?
Melihat aksi pria tersebut, rupanya makan bayi tikus ini rupanya termasuk salah satu ritual dalam tradisi Jawa yang disebut "Nguntal Cindil" yang dalam bahasa Jawa berarti "menelan anak tikus".
Dilansir dari detik.com (30/1/2020), masyarakat Jawa mempercayai bahwa bayi tikus berkhasiat menambah kebugaran tubuh.
Bayi tikus yang digunakan untuk pengobatan unik ini ditaruh di telapak tangan, kemudian ditelan layaknya seperti menelan obat.
Agar bayi tikus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dengan sempurna, biasanya diberi sedikit dorongan dengan menegak air minum.
Itu mengapa mereka yang amankan bayi tikus selalu menyediakan segelas air setelah mengonsumsinya.
Khasiat ini rupanya diakui oleh kebanyakan kuli panggul yang mengaku selalu berstamina setelah menelan bayi tikus.
Sayangnya khasiat tersebut belum terbukti sacra medis.
Baca Juga: Beredar Video Seorang Pejabat Minum Hand Sanitizaer Saat Rapat Umum, Hal Ini Pun Terjadi Padanya
Menurut Edukator Bidang Gizi, Irtya Qiyamulail, hewan seperti tikus pasti mengandung protein dan lemaknya.
Namun, melihat tikus yang identik dengan hidup di lingkungan yang kotor jadi kemungkinan ada parasit di dalam tubuhnya.
Sehingga cukup berisiko ketika dikonsumsi, apalagi kebersihannya tidak terjaga.
Sementara itu, melansir in.gov tikus adalah hewan pengerat yang bisa menyebarkan penyakit kepada manusia.
Tikus bisa menyebarkan penyakit ke manusia dengan cara gigitan, kutu, tungau, kotoran.
Untuk diketahui, tikus adalah vektor untuk penyakit pes, demam gigitan tikus, leptospirosis, hantavirus, trichinosis, penyakit kuning infeksius, dermatitis tungau tikus, salmonellosis, demam paru-paru, dan tipus.
Pun tikus telah dikaitkan dengan asma. Jadi kebiasaan ini sebaiknya tidak ditiru(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | In.gov,Detik.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar