GridHEALTH.id - Sifilis adalah penyakit infeksi bakteri yang biasanya menyebar melalui kontak seksual.
Penyakit ini dimulai dengan munculnya luka yang tidak menyakitkan, biasanya pada alat kelamin, rektum, atau mulut.
Penyakit sifilis menular dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka tersebut.
Sipilis dikenal juga dengan nama sifilis atau raja singa. Jika terdeteksi lebih awal, sipilis akan lebih mudah disembuhkan dan tidak akan menyebabkan kerusakan permanen.
Tetapi, penyakit sipilis yang tidak diobati dapat mengakibatkan kerusakan serius pada otak atau sistem saraf serta organ lainnya, termasuk jantung.
Meski sama-sama menyerang pada siapa saja, jumlah penderita sipilis pada pria tidak menurun.
Baca Juga: Jangan Keseringan Mencukur Habis Bulu Kemaluan, Ini Bahayanya
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di sepanjang Juli-September 2019, tercatat sekitar 1.586 orang terjangkit penyakit sifilis.
Bahkan, hampir sebagian besar di antaranya menyerang pria.
Sifilis berkembang secara bertahap, dan gejalanya bervariasi di setiap tahap tersebut.
Tetapi tahapannya mungkin tumpang tindih, dan gejalanya tidak selalu terjadi dalam urutan yang sama.
Seseorang mungkin bisa terinfeksi sifilis dan tidak melihat gejala apa pun selama bertahun-tahun.
Dilansir dari laman mayoclinic.org (19/9/2019), berikut gejala penyakit sifilis berdasarkan jenis tahapannya:
Baca Juga: Jangan Asal Konsumsi, 7 Penyakit Ini Boleh Diresepkan Antibiotik
1. Sifilis primer
Tanda pertama sifilis primer adalah luka kecil, yang disebut chancre. Luka muncul di tempat bakteri masuk ke tubuh.
Umumnya orang yang terinfeksi sifilis hanya mengembangkan satu chancre, namun tak menutup kemungkinan beberapa orang dapat mengembangkan beberapa di antaranya.
Chancre biasanya berkembang sekitar tiga minggu setelah terpapar.
Banyak orang yang menderita sifilis tidak memperhatikan chancre karena biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, dan mungkin tersembunyi di dalam vagina atau rektum.
Chancre akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu tiga sampai enam minggu.
2. Sifilis sekunder
Sifilis jenis ini ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh dalam beberapa minggu setelah penyembuhan chancre asli.
Ruam yang mungkin dimulai pada organ intim tubuh tetapi akhirnya menutupi seluruh tubuh, bahkan telapak tangan dan telapak kaki.
Ruam ini biasanya tidak gatal dan bisa disertai dengan luka seperti kutil di mulut atau area genital.
Beberapa orang juga mengalami kerontokan rambut, nyeri otot, demam, sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Tanda dan gejala ini dapat hilang dalam beberapa minggu atau berulang kali datang dan pergi selama setahun.
3. Sifilis laten
Sifilislaen tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri ada di dalam tubuh penderita.
Tahap laten dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Tanda dan gejala mungkin tidak pernah kembali, atau penyakit dapat berkembang ke tahap ketiga (tersier).
4. Sifilis tersier
Sekitar 15% hingga 30% orang yang terinfeksi sifilis yang tidak mendapatkan pengobatan akan mengalami komplikasi yang dikenal sebagai sifilis lanjut (tersier).
Pada tahap akhir ini, penyakit infeksi sifilis dapat merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan persendian.
Masalah-masalah ini dapat terjadi bertahun-tahun setelah infeksi asli yang tidak diobati.(*)
Baca Juga: Raja Singa alias Sifilis Bisa Menulari Seseorang Tanpa Harus Hubungan Intim
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Mayoclinic.org,Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar